"Kamu sudah tidak apa-apa, Laila?" tanya Rahayu ketika ia sedang mengobati luka di tangan Laila.
"Enggak apa-apa, Tante. Entah mengapa, ini tiba-tiba aku nyenggol guci terus jadi gini," ujar Laila. Ini salahnya sendiri karena Laila yang ceroboh.
"Ini karena Om kamu yang merepotkan kamu, Laila. Bertamu bukannya duduk diam, malah bikin kamu repot!" ketus Rahayu yang menyindir suaminya, Tedjo.
"Enggak apa-apa kok, Tante. Om Tedjo juga sudah capek-capek datang ke desa ini. Ternyata juga ingin bertemu denganku. Aku hanya mau mengambil air minum. Aku yang salah karena ceroboh," tutur Lala. Laila meringis menahan sakit.
Guci yang dijatuhkan Laila bukanlah guci yang terlalu mahal. Baik Hilman ataupun om atau tantenya Laila, bisa menggantinya. Tapi karena buru-buru ingin ke tempat tantenya, Laila tidak sempat membersihkan pecahan guci itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com