"Apa kalian akan terus memeluk Laila?" tanya Ragil pada Rara dan Veve. "Kurasa dia perlu makan juga, kan? Eh, di mana makanannya?" tanya Ragil pada Veve. "Kalian nggak bawa?"
"Hehehe ... maafin aku, deh." Veve terkekeh dan tersenyum manis dan memperlihatkan giginya. "Aku yang ambil, mana kuncinya? Hehehe."
"Sudahlah ... biar mereka berdua yang kusuruh ambilkan. Kalian berdua memang suka pelupa. Kalian sudah makan banyak camilan. Makanya pada lupain orang," gerutu Ragil. Ia tidak akan bisa marah pada dua gadis yang sudah dipercayakan kedua orang tuanya padanya.
Pemuda itu pun meninggalkan tiga perempuan yang ada di kamar inap tersebut. Di luar masih ada dua orang lelaki yang sedang melihat sosial media yang isinya wanita-wanita seksi.
"Heiy, kalian di sini malah lihat yang enggak-enggak!" tegur Ragil. "Kalian ambilkan tuh, makanan yang ketinggalan di mobil!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com