Setelah diperiksa dan disuntikkan obat anti biotik, sekarang Axel sudah selesai dan harus beristirahat. Kala ia kembali berbalik, Nathan tersenyum padanya.
"Kamu tidak apa-apa. Tapi kamu tetap harus tinggal di sini untuk melihat perkembangan," ujar Nathan dengan sikap yang ramah dan lembut. Axel pun ikut tersenyum sambil duduk separuh berbaring dengan tenang. Bahunya diberi bantalan agar ia tak kesakitan jika tertekan.
Nathan lantas mengambil chart pasien atas nama Axel dan sekilas mengangguk dan tersenyum lagi. Axel sedang mengancingkan pakaiannya dan menutupi bagian dadanya. Nathan tersenyum sebelum mendekat.
"Apa kamu seorang pria?" tanya Nathan dengan pandangan tajam dan membuat Axel terkesiap. Wajahnya mulai cemas tapi Nathan malah terus tersenyum. Rasanya tenggorokan Axel benar-benar kering gara-gara pertanyaan seperti itu.
"A-Apa maksudmu, Dokter?" tanya Axel dengan suara nyaris tak terdengar. Wajah Nathan agak sedikit miring dan ia tersenyum kemudian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com