Tok ...
"Tuan!"
Suara ketukan pintu, beriringan dengan suara panggilan. Nalendra mendadak menjadi panik. Sebab jika yang diluar adalah Anjali, maka akan kacau semua rencana yang sudah dirancang sebelumnya.
"Aku harus apa?" Nalendra menyembunyikan ponselnya di bawah bantal. Dia tak tahu ingin taruh di mana? Setidaknya tidak terlihat dirinya sedang memainkan ponsel.
Setelah itu Nalendra menarik selimurnya, bersamaan dengan itu dia memejamkan kedua matanya kembali.
Krek ....
Pintu akhirnya terbuka. Memang benar Anjali yang datang. Dokter cantik itu berjalan mendekati Nalendra yang masih terlihat belum sadarkan diri.
"Di mana Tuan Troy? Apa dia sedang keluar?" pikir Anjali.
Dia tak melihat Troy di sana. Kemungkina Troy pergi. Jadi Anjali berniat untuk memeriksa Nalendra untuk yang kedua kalinya.
Sementara itu. Troy yang baru saja menyelesaikan administrsi mendadak dibuat cemas, saat melihat pintu ruangan Nalendra terbuka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com