webnovel

Penakluk hati si pangeran

cinta jadi cinta awalnya kita di jodohkan sama kedua orang tua kita bahkan aku tak mengenal siapa yang akan di jodohkan sama aku.

rosasevina20 · Historia
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

bab 14

pangeran menutup telepon nya dan langsung mengambil jaketnya pangeran berlari kecil menuju bagasi mobil papa melihat pangeran dan berseru " lho pangeran baru keluar kamu mau ke mana lagi kamu

" pangeran mau ngejar masa depan pa"

papa Hardi menggelengkan kepalanya " anak zaman sekarang nggak tahu pikirannya mau ngapain aja jangan pulang kemalaman iya pangeran "

pangeran tersenyum sambil melambaikan tangan cepat-cepat pangeran memasukkan kunci motornya dan menarik gas sepeda motor nya secara perlahan menuju cewek yang pangeran dambakan

jalanan malam itu terlihat agak ramai beberapa puluh menit pangeran menempuh jarak ke rumah seorang cewek yang menyita habis perhatiannya merenggut rasa candu ke dalam dirinya

sesampainya di rumah cahaya pangeran segera mengambil ponselnya " cahaya turun dong ! Gue udah ada di bawah ini "

cahaya menerima sambungan telepon dengan wajah bingung "dibawah di mana "

" liat di jendela deh terus Lo liat ke arah pagar"

cahaya pun mengikuti instruksi dari pangeran cahaya segera membuka golden jendela kamarnya kemudian melihat ke arah bawah pangeran melambaikan tangan sambil berloncat-loncatan cahaya tidak mengerti mengapa hatinya begitu senang ketika melihat pangeran ada di rumah nya Cahaya pun langsung memutuskan sambungan ponsel dan membuka gagang pintu kamarnya

cahaya seketika menuruni tangga rumahnya berlari dengan semangat ke arah pintu rumahnya dia masih terus berlari kecil hingga dia tidak memerdulikan bahwa kakinya telanjang dia tidak mengenakan alas kaki sama sekali "

" aduh cahaya kok Lo malah nyeker sih ? nanti kedinginan Lo pangeran melepas sandal jepit yang pangeran kenakan di kakinya " pake nih entar masuk angin lagi"

" pangeran Lo ngapain di sini"

" Lo ngapain lari ke arah gue ! dengan senyum yang sumringah kayak begitu bahkan sampe-sampe kaki Lo nyeker gitu "

" ya kasian aja sama Lo pasti kedinginan di luar kan iya kan kasihan kalau nunggu gue kelamaan nunggu di bawah tanpa basa-basi pangeran langsung menarik cahaya ke dalam pelukannya cewek itu terdiam mematung Detik seakan berhenti bergerak hanya mereka berdua di atas semesta

pangeran bisa mencium aroma rambut cahaya yang menenangkan.cahaya bisa merasakan degup jantung pangeran yang memburu ketika memeluknya seperti yang cahaya katakan pada pangeran dia tidak mengerti mengapa kehadiran pangeran seketika bisa menghapus nyeri perut yang dideritanya sejak tadi

Dalam pelukannya pangeran berucap " Gimana setelah gue peluk apa perut Lo nggak mendingan atau masih sakit "

cahaya mengganguk bibirnya seakan kelu dan tak mampu mengucapkan apapun cahaya Hanya terdiam dalam pelukan pangeran berharap pelukan itu tidak pernah terlepas Namun , pangeran sudah melepaskan pelukannya itu

" Udah mendingan kan , perutnya ?

" pangeran kamu ngapain sih malam-malam gini Lo ke rumah gue cuma peluk gue doang ?

" karena Lo tadi bilang di telepon gue adalah obat nyeri perut Lo kan ? pangeran tersenyum tulus Nih buktinya sakit perut Lo udah nggak lagi kerasa kan ?

cahaya tersipu pipinya bersemu merah merekah Dia ingin mengucapkan terima kasih namun sekali lagi bibirnya itu kelu merapat seakan tak mampu terbuka

" ca gue ingin omong sama Lo penting tapi Lo jangan kaget iya "

" ngomong apa pangeran ?

pangeran berlutut di hadapan cahaya dan memegang tangan cahaya begitu erat " ca lo mau nggak kita lebih dari temen ? pangeran terlihat mantap mengucapkan kata-kata itu " Lo mau nggak kita ngelakuin banyak hal yang kata orang lain relationship goals itu dan lebih sering ngelakuin hal yang menyenangkan bareng"

" maksudnya pangeran aku nggak ngerti ! cahaya menelan ludah meskipun cahaya sebenarnya tidak terlalu bodoh untuk menebak pembicaraan pangeran " gue nggak ngerti Lo ngomong apa pangeran ?

" maksud gue Lo mau nggak jadi pacar gue ! Lo mau nggak kalau hubungan kita lebih dari temen biasa dan Lo mau nggak ngelakuin hal yang lebih bahagia daripada hari ini ! ca Lo mau nggak jadi pacar gue ?

" harus gue jawab malam ini"

pangeran tertegun pangeran menatap wajah cahaya yang nampak semakin sempurna dihiasi lampu teras dalam keremangan " nggak harus kok Lo punya waktu sampai besok "

" oke berarti Lo kasih Gue waktu untuk bangun keyakinan gue sama Lo ya apa gue mau jadi pacar Lo atau nggak iya,kan ?

" cahaya kalau besok nanti Lo mau jadi cewek gue silahkan Lo jawab cukup dengan Lo duduk di samping bangku taman sekolah ya gue tunggu Lo di taman belakang sekolah kita " senyum pangeran melengkung sempurna " bisa kan"

cahaya mengangguk paham dia tidak sabar menunggu hari itu dan cahaya tidak sabar untuk mengabarkan ini semua pada GIO bahwa rencana mereka berhasil !