Citra masih tidak bisa berhenti memikirkan sikap aneh Satya padanya.
Satya menunduk dan menatapnya. Suaranya bingung dan tak berdaya, "Kamu ingin aku menurutimu? Kamu hanya ingin aku membuka bajuku, kan?"
"Karena kamu memperlakukan aku tidak seperti biasanya."
Satya berdiri di sana tanpa bergerak. Citra juga bangkit dari sofa. Keduanya saling memandang. Yang satu diam dengan ekspresi datar, yang lainnya menunjukkan sikap keras kepala di matanya.
Setelah sekitar sepuluh detik, jari-jari Citra terulur ke arah pakaian Satya. Dia mulai membuka kancing kemeja. Sebelum melepaskannya, dia dipegang oleh tangan pria itu. Suaranya yang tampak kesal terdengar di telinga Citra, "Citra, berhentilah membuat masalah."
Citra tersenyum sedikit, "Bagaimana aku bisa mendengarkanmu sekarang? Ketika kamu melepas pakaianku, aku juga menyuruhmu untuk berhenti membuat masalah, tapi kamu tidak berhenti, kan?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com