webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
108 Chs

Chapter 104 - Keputusan

•×•×•×•×•

Setelah meninggalkan Brangsack Gallery, sambil berjalan Lepus berbicara dengan keenam gadis yang berjalan di belakangnya dan sudah tak lagi memakai kolar peledak.

"Baiklah.... Mungkin kalian sudah tahu aku siapa atau bahkan tidak sama sekali. Jadi, ijinkan aku memperkenalkan diri.... Aku Rex Lepus. Kapten dari Bajak Laut Ouroboros dan salah satu dari Sichibukai."

""""""....!?"""""

Keenam gadis itu tampak menunjukkan reaksi yang berbeda setelah mendengar perkenalan Lepus. Ada yang hanya mengangguk kecil tanda sudah tahu, ada yang terkejut, dan ada juga yang justru tampak bingung tak mengerti.

Meski begitu, Lepus tetap melanjutkan bicara.

"Aku memang ingin kalian menjadi pembantu di kru bajak laut-ku. Tapi sebenarnya aku takkan memaksa jika kalian tidak mau ikut dengan kami dan punya rencana lain untuk ke depannya. Jadi, apa keputusan kalian?"

Mendengar pernyataan Lepus, mereka berenam tampak sedikit terkejut.

""""""!!!???"""""

Kemudian, setelah terdiam sejenak, mereka merespon.

"...." Yui hanya sedikit menggelengkan kepala tapi tidak tampak keberatan.

"Hah~.... Aku hanya ingin hidup baru." Haruka tampak menghela nafas.

"Aku tidak punya siapa-siapa." Akiha menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu." Fuyuko menjawab dengan menundukkan kepala.

"Aku ingin ikut bersama kalian!" Natsumi menjawab dengan berseru.

Dan mendengar jawaban Natsumi, Lepus menengok ke belakang dan bertanya padanya dengan sedikit bingung kenapa gadis itu justru bersemangat.

"Ikut dengan kami? Apa kau yakin? Kami bajak laut, kau tahu. Kalau kau ikut bersama kami, maka kau juga akan dianggap bagian dari kelompok kriminal. Kenapa kau ingin ikut kami?"

"Karena aku ingin bersama idolaku!"

".... Hah?"

"Aku mengagumi Nova Amber! Aku seringkali menyaksikan pertarungannya saat aku masih kecil! Dan aku bermimpi suatu hari bisa menjadi sehebat dia dan bisa ikut bersamanya! Sayangnya, suatu hari aku menyaksikan bagaimana kakak Amber dikalahkan oleh seseorang dan kemudian pergi bersamanya. Sejak itu, aku tak pernah melihatnya lagi dan tak mendengar kabar tentangnya."

Natsumi menjelaskan alasannya dengan mata berbinar terkagum.

Dan Lepus lalu menyadari sesuatu dari pernyataan Natsumi.

"Tunggu. Kau menyaksikan pertarunganku dengan Amber waktu itu?"

"Ya! Saat itu aku masih berusia sekitar 9 tahun.... Dan aku baru mendengar kabar lagi tentangnya setelah bajak laut kalian mengalahkan bajak laut legendaris Shiki si Singa Emas. Dan aku pun senang mendapatkan kabar lagi tentangnya dan semakin kagum karena dia juga semakin kuat dan hebat!"

"Begitu ya.... Baiklah kau boleh ikut."

"Bagus!"

Lepus sedikit tersenyum masam. Dia sama sekali tidak mengira akan bertemu lagi dengan seseorang yang menyaksikan momen pertemuan pertamanya dengan Amber.

"Bagaimana dengan kalian?"

Lepus bertanya kepada yang lainnya.

"Aku tak punya tujuan lain. Aku tidak masalah ikut dengan kalian." Akiha menjawab.

"Sama." Haruka mengangguk sependapat dengan Akiha.

"Aku.... ikut saja." Fuyuko juga memutuskan untuk ikut meskipun masih tampak agak ragu-ragu.

"...." Yui hanya mengangguk kecil sependapat dengan mereka.

Mendengar keputusan mereka, Lepus kembali bertanya untuk lebih memastikan.

"Kalian yakin ingin ikut dengan kami? Bagaimana kalau aku benar-benar ingin kalian menjadi pelayanku?"

"Selama aku tidak diperlakukan dengan buruk, aku akan hormat dan patuh."

Akiha menjawab dengan tegas dan keempat lainnya mengangguk.

"Baiklah.... Kalau begitu kalian bisa ikut. Tapi sekali lagi aku ingatkan, kami adalah bajak laut. Dan kami berniat untuk pergi ke Dunia Baru, jadi kalian harus siap mental untuk itu."

""""Baik!""""

Lepus mengangguk kecil mendengar kesiapan mereka.

Tapi kemudian, terdengar seseorang bicara.

"Permisi.... Boleh aku bicara?"

"Hm?"

Lepus menengok ke arah suara yang ternyata dari si wanita manusia ubur-ubur, Jill.

"Ah. Kalau dipikir-pikir, kau belum memberikan keputusanmu."

Wanita itu pun mulai bicara.

"Maaf.... Aku sangat berterimakasih karena Tuan mau membebaskanku.... Tapi, Aku sungguh minta maaf. Aku tidak akan ikut dengan kalian.... Aku tidak bisa bertarung, jadi aku tidak merasa akan cocok ikut bersama kalian. Selain itu, aku sudah lama merindukan rumah dan karena sekarang aku bebas, aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dengan tenang.... Jadi, aku sungguh minta maaf meskipun aku tahu Tuan sudah mengeluarkan uang untukku."

Jill itu berhenti berjalan, lalu membungkuk dalam kepada Lepus.

Lepus dan lainnya juga berhenti berjalan.

Lepus lalu mengangguk kecil dan merespon Jill itu dengan santai.

"Yah, tak apa. Aku tak keberatan. Beberapa juta bukanlah masalah bagiku.

Jill itu lalu kembali berdiri tegak dan tersenyum lega setelah mendengar respon Lepus.

"Maaf dan terima kasih mau pengertian.... Tapi, karena kalian berniat untuk pergi ke Dunia Baru, seharusnya kalian akan singgah di Pulau Manusia Ikan, kan? Kalau iya, ijinkan aku untuk sedikit berterimakasih karena telah membebaskanku dengan memandu ke sana dan menjamu kalian di sana."

"Oh. Itu boleh juga. Terima kasih!"

"Sama-sama."

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke kapal Jormungandr.

•×•×•×•×•