"Maafkan kecerobohan ku, tuan...."Ucap Hasan menyesal.
"Cari tahu semua tentang dia!"
"Baik, tuan!"
"Suamiku, Sebaiknya kita langsung pulang saja," bujuk Silia ketika melihat Riujin sudah menaiki motornya.
Snapp hanya diam bersandar mengamati mobil milik wanita yang paling tidak ingin di lihatnya itu pergi dari depan kantor Riujin.
Sementara itu, saat Riujin bergegas pulang dia sama sekali tidak menyadari jika beberapa pasang mata yang mengawasinya mulai dari kantor sampai mereka tiba di rumahnya.
Langkahnya untuk memasuki rumah terhenti ketika melihat mobil mertuanya sudah terparkir rapi di halaman rumahnya.
"Ayah... ibu," sapa Riujin ketika melihat kedua mertuanya itu baru turun dari mobil, diapun menunduk hormat pada pasangan paruh baya tersebut.
"Kau baru sampai, Riujin?" Tanya Silia basa-basi.
"Iya, Bu, tadi sempat ada client datang ke kantor, lalu anaknya temanku datang ke kantor untuk berpamitan."
"Oh begitu, yasudah, lebih kita masuk sekarang." Ajak Silia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com