Hari ini adalah hari kepulangan Briena dari rumah sakit, kaki Briena sudah sembuh total begitu juga dengan luka di kepalanya. Vian memang menepati janjinya kalau Briena tidak akan diperbolehkan keluar rumah sakit sebelum luka-lukanya sembuh total. Bahkan pria itu tidak perduli dengan omelan Briena setiap harinya selama di Rumah Sakit. Mereka siap menjalani hari-harinya seperti semua, eh, lebih tepatnya Briena. Karena Vian memang tidak merubah sedikitpun kegiatannya selain memindahkan 'tempat tidurnya' ke Rumah Sakit. Rasanya ingin tertawa melihat betapa berlebihannya sikap pria itu.
Vian mengemudikan mobilnya dalam kecepatan sedang. Hari masih pagi hingga kativitas ibu kota masih terlihat ramai. Briena duduk tenang di kursi penumpang, kedua matanya tertutup rapat.
"Mampir ke supermarket. Bahan-bahan di kulkasku pasti sudah tak layak pakai semua," gumam Briena tanpa membukan kedua matanya.
"Hehm," sahut Vian hanya berupa gumaman.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com