Dimas tersenyum lebarnya sembari menatap Fadil dengan rasa curiga. Merasa di tatap seperti itu, raut wajah Fadil semakin memerah. Dia pun terdiam, kedua tangannya gemetar dan berkeringat dingin. Sedangkan Sarah, hanya tersenyum manis tanpa tau apa yang terjadi. Pemuda itu memutar otak, mencari alasan logis agar ia mengerti. Melihat raut wajah temannya yang panik ia pun tersenyum lalu mengetuk meja dengan jarinya.
"Iya benar, ini adalah istriku," jawab Fadil dengan tersipu malu.
"Istrimu bro? Gak nyangka, kamu sudah move one dengan gadis berambut putih itu?" tanya Dimas kepada Fadil.
"Ha.ha.ha, mas tidak tau? Luna, Si Gadis Berambut Putih istrinya juga," jawab Sarah dengan polosnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com