Pemuda itu tertidur lelap sambil melepas lelah di atas permukaan batu. Angin sejuk berhembus sepoi-sepoi, suara kicauan burung membuat tempat peristirahatannya menjadi terasa damai. Kemudian dia berbalik ke samping kanan, Fadil memeluk sesuatu yang empuk. Sensasi hangat dan nyaman, membuatnya teringat dengan rumah. Hembusan nafas mulai dia rasakan, wangi rambut membuat Fadil semakin rindu. Seseorang mencium keningnya lalu memeluknya dengan sangat erat.
Dia pun berbalik ke samping kiri, tiba-tiba seseorang kembali memeluknya. Kehangatan tubuhnya mulai dia rasakan, sepasang paha yang lembut membuat Fadil teringat dengan seseorang. Lalu, seorang misterius mencium bibir dan keningnya membuat Fadil pemasaran siapa sosok tersebut.
"Darling, aku mencintaimu," ucapnya membuat kedua mata Fadil terbuka.
"Cinta-cintaku!" seru bahagia memeluk kedua gadis yang dia cintai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com