Chapter (130)
...
"Ya, kita doakan dia semoga dia bisa cepat sembuh, dan bisa berkumpul lagi." Jawab Dicky dengan senyum menatap Andin.
Andin sendiri hanya diam, dan membalas senyum Dicky.
Suasana nya seketika menjadi hening.
"Beep... beep... beep beep..." Suara bunyi dering ponsel.
Tiba - tiba saja ponsel milik Dicky berbunyi, ada panggilan yang masuk.
Dicky lalu mengambil ponsel yang ada di dalam saku jas nya, dan Dicky mulai menekan tombol terima di ponsel nya.
"Ya, halo bos..." Seru Dicky, setelah dia menerima panggilan nya. Ternyata orang yang menelepon diri nya adalah Dipta Ramadhan, sahabat nya.
"Kamu di mana?" Tanya Dipta, yang ingin tahu.
"Oh, aku, aku sedang di dalam kamar." Jawab Dicky.
"Kamar? Kamu di rumah?" Tanya Dipta dengan nada yang sedikit kesal.
"Tidak..." Jawab Dicky santai.
"Lalu, kamar siapa itu?" Tanya Dipta yang penasaran.
"Kamar Andin."
"Apa...?!"
"Iya bos, kenapa?"
"Andin, Andin siapa? Andin yang mana maksud ku?!" Tanya Dipta dengan lantang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com