Entah ke mana Hamid Gul membawa Naura. Saat Naura membuka matanya, ia sudah terbaring di atas ranjang yang berukuran besar.
Entah berapa lama ia tertidur. Saat ia dibuat pingsan, langit sudah sangat gelap tapi saat ia terbangun, langit sangat cerah.
"Akh!" pekik Naura sembari memegang lehernya. "Dia benar-benar memukulku," gumamnya.
Bukan saatnya untuk bersantai. Naura mendekati jendela. Ia dikurung di gedung tinggi. Hanya ada pepohonan di sana. Tidak ada jalan raya atau rumah-rumah, bahkan gedung lain.
"Tempat apa yang mengurungku? Apa dia akan menjadikanku Rapunzel?"
"Tidak. Aku akan menjadikanmu sebagai Ratu!"
Naura menoleh. Hamid Gul sudah berada di depan pintu. Naura memutar otaknya untuk mencari solusi.
'Sial! Dia pasti membuang barang-barangku,' batin Naura.
"Jangan mencoba kabur karena kau bisa saja tersesat, sayang!"
"Jangan memanggilku dengan sebutan yang menjijikan seperti itu!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com