Hari berikutnya
"Aku terkesan Naruto. Kau dan timmu terdengar seperti mendapat cukup pengalaman untuk ujian chunin mu. Dan kau berhasil menyelesaikan ujian kedua dalam tiga dari lima hari adalah prestasi yang mengesankan." Hiruzen ucap setelah Naruto selesai menceritakan dua ujian pertama kepada Hiruzen, Tsunade dan Shizune juga telah menyambutnya kembali dan mengucapkan selamat untuk usahanya dalam ujian chunin dan untuk berhasil melanjutkan keputaran ketiga.
"Sekarang, apa yang kau ketahui tentang dua lawanmu?"
"Well, sejujurnya. Aku tidak tahu apa-apa tentang mereka. Aku hanya bisa menebak dari ukuranbuh mereka dan kepribadian mereka. Kita tidak punya kesempatan untuk melihat kemampuan masing-masing."
"Hmm." Tsunade merenung saat memikirkannya. "Kau bilang salah satu lawanmu bernama Akatsuchi yang berasal dari Iwa dan yang lainnya bernama C dari Kumo. Seberapa besar tubuh mereka?"
"Sangat besar, lebih besar dari anak-anak seusiaku." Naruto ucap membuat mereka semua mengangguk.
"Kalau begitu aku bisa bertaruh mereka akan condong menggunakan kekuatan fisik mereka dan pada akhirnya akan lemah dalam hal kecepatan. Kami bisa menolongmu dengan kecepatanmu dan membuatmu lebih cepat dari pada sebelumnya. Ditambah lagi aku akan melatihmu habis-habisan dengan Taijutsu setiap hari sampai kau tidak bisa berdiri lagi. " Tsunade ucap sambil tersenyum kejam membuat Naruto membalas dengan menyeringai.
"Ditambah lagi, aku bertaruh bocah dari Iwa ini akan menggunakan jutsu bumi karena itu jutsu yang sangat umum untuk shinobi dari Iwa dan bocah C dari Kumo itu akan menggunakan jutsu petir karena alasan yang sama." Shizune menambahkan, mendapat anggukan dari Tsunade dan Hiruzen pada logika itu.
"Jadi kita akan meningkatkan kecepatannya bersama dengan mengajarinya jutsu untuk melawan elemen Bumi dan Petir. Angin bisa kita latih. Tapi Naruto tidak memiliki afinitas petir."
"Kalau begitu kita fokus pada teknik air dan bumi. Melawan bumi dengan bumi dan kemudian menggunakan air melawan petir. Keduanya adalah elemen yang cocok." Kata Hiruzen.
"Ditambah lagi, aku bisa berlatih Kenjutsu dan fūinjutsu-ku saat aku sendiri."
Mereka semua mengangguk dan membuat rencana cepat seperti apa jadwal latihannya untuk 1 bulan ke depan sampai tiba saatnya bagi Naruto untuk pergi ke Suna lagi. Shizune akan melatihnya di pagi hari sampai 1 siang. Kemudian istirahat satu jam untuk makan siang, lalu Tsunade akan melatih jam 2 hingga jam 6. Kemudian di malam hari Naruto bisa fokus pada Kenjutsu dan fūinjutsu-nya.
"Di level mana fūinjutsu mu saat ini?" Hiruzen bertanya.
Naruto menyeringai dan mengeluarkan sebuah buku kecil dari segel penyimpanan di pergelangan tangan kanannya. "Aku di pertengahan level empat saat ini, jiji. Aku mungkin punya dua bulan, mungkin paling lama satu tahun sampai aku siap untuk level lima." Ucap naruto.
Hiruzen bersiul menunjukkan dia terkesan. Dia akan terkejut jika dalam dekade berikutnya Naruto sudah mencapai tingkat orang tuanya pada fūinjutsu atau mungkin bahkan melebihi di atas mereka.
"Sekarang setelah kita membahasnya, kita bisa memberi tahu Naruto tentang teknik baru yang akan kita ajarkan padanya." ucap Shizune dimana Hiruzen dan Tsunade mengangguk setuju.
"Benarkah? Teknik apa?" Naruto bertanya, sedikit bersemangat memikirkan belajar sesuatu yang baru.
Shizune mengulurkan tangannya dan Naruto menyaksikan aura hijau membungkus tangannya, membuat Naruto menyadari apa itu.
"The Shōsen jutsu." kata Naruto, dan Shizune mengangguk.
"Sudah saatnya kami mengajari mu bagaimana menyembuhkan dirimu sendiri dan orang lain di sekitar mu jika saatnya tiba. Karena kau memiliki kontrol chakra yang besar untuk anak seusia mu, tidak diragukan lagi bahwa kau akan dapat mempelajarinya dengan cepat; meskipun kami mungkin memiliki cara untuk membuatmu mempelajarinya lebih cepat lagi. " Shizune menambahkan, kemudian dia memberikan tanda pada Hiruzen; yang kemudian membuat segel ram dan menciptakan klon di sebelahnya.
"Teknik kloning? Tapi aku sudah tahu teknik kloning."
"Ahh tapi ini tidak seperti klon ilusi." ucap Hiruzen sambil mengetuk kepala klonnya yang menunjukkan bahwa itu solid. "Klon-klon ini sangat nyata tetapi dapat menghilang jika kita menginginkannya atau mereka dipukul cukup keras."
"Ditambah lagi semua memori atau tindakan yang mereka miliki atau lakukan akan langsung kembali ke orang aslinya. Seharusnya kami tidak akan menunjukkan ini kepadamu karena ini adalah jutsu peringkat B yang membutuhkan banyak chakra, namun karena ukuran chakra mu sudah hampir sama dengan ukuran chakra Shizune dan kau juga memiliki kontrol chakra yang hebat, itu berarti kami bisa mengajarkannya kepada mu lebih awal. "
"Jadi semua jutsu yang aku coba dan pelajari akan di persingkat karena klon itu juga akan mempelajarinya."
"Aku tidak terkejut kalau kau tahu itu. Kau adalah kue yang cerdas Naru-chan." Kata Tsunade. "Tapi benar, itulah yang kami rencanakan. Kami akan dapat mengajarimu banyak hal hanya dalam sebulan, jika kau membuat beberapa klon untuk mempelajarinya pada saat yang bersamaan."
"Jadi untuk teknik baru Shizune nee-chan akan mengajariku jutsu Shōsen dan jiji akan mengajariku Kage Bushin no Jutsu. Lalu apa yang akan kau ajarkan padaku Baa-chan?"
Ketika dia bertanya, Tsunade menyeringai sementara Shizune dan Hiruzen tampak sedikit panik. Tidak diragukan mereka berdua tahu apa yang akan Tsunade ajarkan padanya.
"Apakah kau yakin ingin mengajarinya jutsu itu Tsunade? Dia mungkin belum siap untuk itu." Hiruzen bertanya hampir dengan nada memohon tetapi Tsunade mengabaikannya.
"Aku tidak ragu, dalam pikiranku dia akan dapat mempelajarinya dan menguasainya sampai batas waktu untuk ujian chunin. Selain itu aku belum pernah mengajarkan jutsu ini kepada siapa pun sebelumnya, dan aku pikir mengajarkannya kepada Naru-chan akan menjadi hal yang benar untuk dilakukan. "
Naruto tampak agak bingung karena dia tidak yakin teknik mana yang dibicarakan oleh Tsunade, karena dia punya beberapa teknik yang belum pernah dia ajarkan pada siapa pun, bahkan Shizune pun tidak.
Memberi Naruto tanda untuk mengikutinya, Naruto dipimpin ke luar oleh Tsunade yang diikuti Hiruzen dan Shizune di belakang mereka berdua, tampak sedikit pucat.
Tsunade berdiri di depan salah satu lapangan pelatihan klan Sarutobi yang dimiliki klan Sarutobi, tetapi Naruto bersumpah dia mendengar Hiruzen bergumam pelan.
"Naru-chan ini adalah apa yang akan aku ajarkan padamu. Ketika orang melihatmu melakukan ini, mereka tidak akan mau pergi ke dekatmu."
Sambil menyeringai pada dirinya sendiri, Tsunade mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi ke udara agar ketiga orang itu bisa melihatnya. Tangan kanannya bersinar biru cerah dan Naruto bisa melihat cahaya itu menjadi lebih padat sebelum tiba-tiba menghilang di sekitar tangannya.
"HUUUUAAHHHHH," teriak Tsunade ketika dia menghantamkan tinju kanannya ke tanah dan meninju dengan sekuat tenaga.
Segera setelah tinjunya mendarat, seluruh lapangan pelatihan retak dan mulai meledak dalam ledakan besar yang membuat asap besar dan kerikil menjulang ke atas melebihi tinggi area itu.
Naruto, Hiruzen dan Shizune berhasil menggunakan chakra mereka untuk menjaga tubuh mereka di satu tempat, karena beberapa kerusakan bahkan sampai area belakang Tsunade, sementara seluruh bidang pelatihan telah sepenuhnya diratakan.
"Whoa ..." kata Naruto pada dirinya sendiri. Dia telah melihat Tsunade menggunakan kemampuan kekuatan supernya berkali-kali, bahkan dalam sparing mereka bersama-sama, tetapi setiap kali dia melihatnya, itu membuatnya kagum dan sedikit ketakutan.
"K-Kau akan mengajariku tentang itu?" ucap Naruto dengan takjub saat Tsunade berbalik ke arahnya dan tersenyum padanya.
"Benar, tapi ingat Naruto, teknik milikku ini sangat berbahaya dan oleh karena itu kau harus selalu sangat berhati-hati, karena satu gerakan salah dan semua chakra yang kau kumpulkan di tanganmu bisa lepas lebih awal atau terlambat, dan akan membuat tanganmu meledak berkeping-keping. "
Naruto menelan ludah.
"Dan juga kau tidak boleh mengajari orang lain teknik ini tanpa persetujuan ku. Hal terakhir yang aku ingin beritahu adalah terlalu banyak shinobi mengetahui teknik khas milikku dan itu bisa digunakan untuk melawan kita. Mengerti?" Dia bertanya dan mendapat anggukan dari Naruto.
Naruto menyeringai bahagia. Tiga shinobi yang lebih tua tersenyum pada semangatnya, tetapi sebelum mereka bisa berjalan ke arahnya dan memulai pelatihan, Anbu muncul.
"Tsunade-sama, Sandaime-sama, Shizune-san, Hokage telah meminta kehadiran anda di kantornya. Dia mengatakan ini hal yang paling penting."
Ketiganya tampak terkejut dan penasaran dengan apa yang dibutuhkan Minato pada mereka.
"Kita akan segera ke sana." Hiruzen menjawab, lalu Anbu menghilang.
"Well, Naruto-chan kau bisa tinggal di sini jika kau mau dan berlatih, atau kau bisa pulang dan kita bisa mulai besok. Kami sebaiknya segera pergi untuk melihat apa yang dibutuhkan ayahmu." Hiruzen memberi tahu si pirang muda.
"Oke Jiji, aku akan menemui kalian semua nanti." ucap Naruto, lalu Shizune dan Tsunade memberikan ciuman di dahinya sebelum mereka bertiga menghilang.
Naruto berdiri di sana dan menyaksikan mereka pergi sebelum sesuatu terlintas di benaknya dan berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan sesuatu tanpa orang tuanya atau orang lain ketahui.
'Aku pikir aku akan pulang saja. Aku memiliki sesuatu yang ingin aku pelajari dan mengejutkan semua orang di ujian Chunin. ' pikir Naruto, sebelum menyeringai dan berlari pulang.