Selama mendengarkan cerita Vincent, Cathy meneteskan air mata seolah dia tidak pernah kehabisan air matanya. Dengan sabar Vincent sering menghapus air matanya sambil meyakinkan Cathy, bahwa itu semua sudah berlalu. Meski Vincent gagal menyelamatkan Chloe, setidaknya Vincent bisa bertahan hidup.
"Lalu.. bagaimana dengan peluru itu? Mereka bilang, ada peluru di dadamu." ucap Cathy sambil menyentuh dada kiri Vincent dengan tangan kirinya.
"Aku juga tidak tahu. Dugaanku, mereka ingin memastikan aku mati, karena itu mereka menembakku sebelum membuangku."
"Mereka benar-benar kejam. Untung saja kau ditemukan tepat waktu, kalau tidak.. aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa bertemu denganmu lagi."
"Sebenarnya aku tidak ditemukan secara kebetulan." Vincent melanjutkan kalimatnya dengan tersenyum tipis.
"Apa maksudnya?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com