webnovel

My Enemy,My Lovely

"Masa muda gue udah hancur,Lo gak perlu sok baik lagi" Manda, gadis muda yang masih saja mencari siapa kekasih sebenarnya. Siapa yang mencintai dirinya dengan sebaik mungkin. Gadis itu,masih mencari kebenaran identitasnya sendiri. Entah kenapa perkataan orang disisinya itu seperti magnet yang selalu membuatnya tertarik untuk mencari sesuatu walaupun sudah dilarang. Katanya percuma, jadi bego itu gaenak. Mau tau gak ceritanya? Baca aja kuy. 'Gak ada yang bisa nentuin takdir,begitupun masa depan kamu Manda' . . . . WARNING!!!! -BAHASA TIDAK BAKU -AGAK SEDIKIT RECEH.

Vvvvxyr · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
49 Chs

Chapter46

"Yaudah nanti kamu packing barangnya. Abang pesen tiket buat kamu" Akhirnya Manda diizinkan untuk pergi.

Sebenarnya Manda mendambakan kepergian ini sudah lama tapi Zaky saja yang selalu menahannya dengan alasan tak ada teman. Ada dua alasan yang sangat klasik sebenarnya. Zaky bilang Holly tidak akan diurus jika Manda pergi dan Zaky akan sangat kesepian jika Manda pergi. Padahal ada Razha yang senantiasa disisinya 20/7. Kenapa 20/7?? Sisanya untuk berak dan keperluan Razha yang lainnya. Memang aneh sih,tapi jika 24/7 Razha berada di sisi Zaky,maka tidak ada waktu untuk Razha berak dan makan. Tapi..benar sih takutnya Zaky menjadi suka pada Raz..ahh pikiran pergilah jauh-jauh.

"Nanti kalo udah sampe sana Manda harus selalu kabarin Abang pokoknya" tegas Zaky sembari memandang Manda yang tengah menatap layar ponselnya dengan serius dan sesekali terkekeh malu itu.

"Kamu beneran punya pacar ya?" pertanyaan Zaky membuat Manda menghentikan aktivitas nya dan menatap wajah Abang paling posesif sedunia ini.,tidak itu hanya peribahasa.

"Apaan sih nih Manda liat meme di medsos. Emang kenapa sih bang astaga" oceh Manda karena abangnya ini terlalu banyak omong.

"Abang tadi bilang kamu kalo disana harus selalu kabarin Abang. Kalo jarang-jarang Abang bakalan susul kesana" tegas Zaky lagi dengan tatapan menantang itu.

"Ishh kalo Abang susul Manda gabisa dong nikmatin kesen..m-maksudnya liburan Manda dengan tenang. Sama aja dong kaya disini kalo Abang susul" cemberut Manda.

"Makanya kamu sering kabarin Abang supaya Abang gak kesana. Lihat aja kalo sampe kamu gak ngabarin Abang tiba-tiba aja Abang bisa ada di kamarmu" benar-benar ya Zaky ini masa..ahhh

"Isshhh iya-iya" Manda mengalah dan Zaky mendapatkan senyum kemenangannya.

Daripada nanti Zaky menyusul kan? Ahh rencana Manda untuk berlibur akan gagal kali ini.

//Razha nyimak-kasian//

"Emm nanti jangan lupa kabarin kakak juga ya" akhirnya orang ini bersuara. Razha sedari tadi hanya makan dan memperhatikan kakak-beradik ini beradu argumen. Menurut Razha ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu olehnya. Sebab apa? Sebab si tukang es ini maksudnya Zaky akan sangat perhatian dan melupakan imagenya yang selalu dijuluki sebagai pangeran ice ini. Zaky akan berubah 180° jika perihal Manda.

Dari hot ke cute jika pada Manda dan cute menjadi ice+hot pada orang yang tak terlalu dekat dengannya. Contohnya saja Salsa,meskipun Salsa pernah dan kemungkinan akan selalu menghubungi Zaky tetap saja Zaky menjadi dirinya yang penuh dengan wibawa itu.

"Pasti kak,nih Manda bakalan kabarin kalian berdua setiap waktu. Terus liburan Manda gimana dong?" rengek Manda yang membayangkan jika nanti disana ia hanya akan memegang handphone nya dan mengabari kedua pria ini tanpa menikmati liburannya. Liburan macam apa itu?

"Ya gak gitu juga Manda. Kamu kabarin Abang kalo kamunya lagi gak sibuk tapi harus sering kabarin" cih apa yang dibicarakan Zaky ini? Membingungkan!

"Ahh udah lah Manda mau.."

"Kok dihabisin sih kakk" Manda mengeluh. Pasalnya Razha menghabiskan makanan yang ada di meja makannya. Lapar sih lapar tapi kalau begini semua orang tidak akan kebagian jatah makan dong.

"Lu abisin? Gua capek-capek masak lu...ishh" Zaky juga mengeluh karena dia juga lapar.

"Ya,gua kira kalian udah makan jadi gua abisin" ucap Razha dengan nada tak bersalah sama sekali.

"Huuffftt... Manda delivery aja bang" Manda sudah tidak bisa berdebat lagi karena sekarang cacing diperutnya itu sudah demo untuk meminta haknya.

"Yaudah"

Manda bangkit untuk mencari tempat yang pas untuk delivery dan Zaky juga bangkit untuk urusannya di kamar mandi. Razha yang tak merasa bersalah itu tetap melanjutkan makannya karena masih lumayan untuk mengganjal perutnya. Apaan mengganjal kalau ini sih namanya mengenyangkan bukan mengganjal lagi.

Sebenarnya tadi....

****

.

.

.

.

.

"Bang gawat bang!!! hhh" teriak Razha dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Kenapa lu?" Zaky mematikan kompornya dan menghampiri Razha yang seperti sudah dikejar sebagai maling ini.

"Kak?Dikejar guguk?" //Dikejar setan Manda//

"Hhh bukan hhh huffttt" gatau pokoknya dia ngos-ngosan banget deh gimana bikin orang ngos-ngosan gua gatau.

"Terus-terus? Cerita ke gua ada apa?" Zaky menatap selidik Razha dan merasa bahwa muka Razha ini sudah pucat.

"Pucet banget muka lu,lu kenapa coba sini cerita ke gua cepet! Gua lagi masak" terburu Zaky sambil memukul Razha menggunakan spatula namun tak terlalu kencang.

"Tolongin gua bang" ya,Razha benar-benar sudah pucat pasi dan lemas hingga mukanya mendarat di meja makan.

"Ya,elu bicara dulu lu kenapa" Zaky benar-benar khawatir sekarang parah sekali.

"Gua laper banget bang gada makanan di rumah gu-" belum sempat Razha berbicara, Zaky sudah terlebih dahulu memukulnya dengan spatula namun sekarang benar-benar sangat kencang hingga Razha mengaduh.

"Ishh kak kan bisa ke restoran atau ke mana kek. Disini kan banyak banget resto kecil kenapa tujuannya ke sini? Jauh banget sih dari rumah kakak" emang jauh sih sebenarnya rumah Zaky dan rumah Razha itu tidak berdekatan.

"Gua rindu masakan Abang lu Manda. Kakak kira bakal di terima disini eh tapi..malah ditampol Mulu dari tadi" benar-benar minta dibungkus hidup-hidup Razha ini.

"Yaudah lu tunggu aja gua lagi masak nih kebetulan" Zaky kembali lagi ke kompornya dan sebelumnya memukul Razha lagi dengan spatula,kini pukulannya mendarat di paha sang CEO ini.

"Bang!! Sakit anjir" Zaky hanya tertawa melihat Razha yang sudah pucat dan kini mengaduh itu. Kasihan sih,tapi masa CEO kaya ini meminta-minta kepada Zaky yang belum bekerja? Bukan belum sih tapi akan.

"Buruan ini lambung gua udah perih banget dan ini gak enak banget kaya di tolak sama doi. Terus kaya liat kalo doi itu punya yang lain. Kan nyesek" ehh malah curhat si Bambang:)

"Yaudah tunggu goblok banget si jadi orang" Zaky berbicara seperti itu karena memang Razha ini mengesalkan.

"Yee si anjing" etdah lu udah diterima buat makan di sini malah ngatain parah lu tirai bambu.

"Tadaa" bukan Zaky yang bicara melainkan Manda yang tersenyum kegirangan itu.

"Hehe gimana wangi gak?" tanya Zaky.

"Kayaknya sih enak. Udah ayo kita cobain" Razha sudah mengambil piring duluan dan makan secara lahap. Ibu Razha akan senang melihatnya,karena anaknya ini tumbuh dengan baik serta makan dengan lahap.

"Eh bang Manda mau liburan ya,bang izininnn" rayu Manda sambil bergelayut di tangan Zaky.

"Hmm bang izinin aja kasian" Razha berucap sambil terus bermonolog jika makanan ini enak. Lihatlah dulu siap yang masak.

"Kemana emang?" tanya Zaky.

Manda yang dirasa akan direstui ini kembali berucap dengan mata yang berbinar.

"London!!" ucap Manda dengan semangatnya dan antusias.

Zaky kembali menghembuskan nafas panjangnya dan menatap Manda sangat dalam.

'Kamu dari kecil pengen banget ke London ya Manda. Maafin Abang waktu itu Abang disekolahin ke sini dan kamu diem di rumah papa sama mang Eje. Abang merasa Abang yang buruk banget waktu itu. Abang bolehin kamu kali ini tapi..'

Zaky membatin panjang sekali dan menatap Manda yang sekarang sudah menunduk karena mungkin tak akan diizinkan itu.

"Hhh Manda.." Zaky meraih wajah Manda yang sekarang menunduk sangat bawah. Saat diraih pun wajah Manda memperlihatkan kedua manik ini menahan tangisnya.

"Gapapa kok kalo Abang gak izinin. Manda kan ada Holly" ohh keadaan seperti apa ini? Manda anakan berubah menjadi seperti anak kecil dan bermain dengan Holly.

"Abang izinin kali ini" ucapan Zaky membuat Manda terbengong dan Razha tersedak makanannya.

"Ehh kak" Manda langsung mengambilkan air untuk Razha dan langsung diminum oleh Razha.

"Makasih Manda" syukur Razha karena hari ini ia tak jadi mati.

"Beneran bang Manda diizinkan?" //sebenarnya izinkan itu adalah bahasa baku dari KBBI yang author pake "Diizinin" itu sebenarnya bahasa bukan baku oke//

"Iyaa" senyum Zaky perlahan muncul demi adiknya yang sangat ingin pergi kali ini.

"Makasihh" Manda memeluk Zaky dan Razha tersenyum melihatnya sambil menatap dua insan ini berpelukan dengan sesekali mengucap terimakasih.

***

Ya jadi gitu tadi waktu si Razha Dateng kek orang dikejar rentenir dan dia tak bisa membayarnya. Padahal kan dia CEO?! Dasar Razha.

***

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Heyyo..

VOMMENT YAWW ❤️❤️

AUTHOR CUMAN BISA SEGINI DOANG YA DIKIT BANGET EMANG. Tapi gua lagi banyak kerjaan sob.. Bentar lagi gua mau... gosah cerita ajalah ya.

VOMMENT DAN TUNGGU AUTHOR NEXT!!!

AUTHOR SAYANG KALIAN:)

+KALAU KALIAN SUKA TINGGAL TAMBAH KE PERPUS YAA

+KALO GASUKA GAUSAH DIBACA

+INI AGAK RECEH PAKE BANGET

+AUTHORNYA BANYAK BACOT MWEHEH.