webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
56 Chs

Bab 2

Pagi yang sedikit mendung, tapi tidak gerimis

Lea yang terhuyung-huyung menuju ke kamar mandi nya, menatap wajah nya di kaca kemudian mencoba menyadarkan diri, beberapa waktu kemudian Lea sudah selesai berkemas. Balutan kaos hitam dan celana jeans hitam dia akan memulai hari nya.

"Pagi mi " sapa nya seraya menuruni anak tangga di rumah mewah itu.

"Pagi kirain bakalan telat lagi"

"Gak mi..soal nya bos nya galak"

"Wah  gawat donk kalau telat lagi"

"Nah itu dia makanya Lea buru buru bangun gak mau matin alaram lagi" sahut nya sambil mencomot roti Srikaya kesukaannya.

"Gitu dong dunia kerja itu keras, kamu harus pandai bebaur dan satu lagi "ucap bu rena tapi diam menunggu Lea menjawab.

"Cepat bangun  hahaha" Lea tertawa.

"Hahha  anak gadis harus cepat bangun"

      Canda tawa di pagi itu membuat Lea bersemangat berangkat kerja. Mencium pipi mami nya lalu berlari ke arah motor kesayangan nya.

"Motor saya udah siap mang?? "tanya Lea mengejutkan mang Kardi dari lamunan.

"Ehhh si non hampir saya jatuh"

"Idih.. si mamang makanya pagi-pagi jangan ngelamun mulu" ledek Lea seraya tersenyum.

"Heehee maklum non rindu istri" sahut mang kardi dengan senyum malu malu.

"Udah ahkk.. nanti saya telat, rindu di telepon, vidio call emang kalau ngelamun rindu nya hilang ada-ada aja si mamang" Lea bergegas menyalakan motor kesayangan nya itu, lalu melambaikan tangan ke arah mang Kardi yang masih senyum malu.

"Hati-hati non"

     Lea tidak menjawab dia hanya membunyikan klakson motor nya lalu memacu di jalanan kota yang sedikit macet itu.

Dua puluh menit.W aktu yang cukup singkat dengan kecepatan tinggi Lea bisa sampai di gedung bertingkat sepuluh  itu dengan senyum manis, sambil mengelus motor nya dengan bangga di dalam hati.

Sampai tiba tiba dia di kejutkan dengan suara seorang laki laki.

"Keren motor kamu" sahut laki-laki itu ke arah Lea.

"Oohh makasih" Lea menjawab seraya menoleh ke arah suara tersebut.

"Kamu termasuk cewek yang langka"

"Ahkk pak Fio bisa aja"

"Fio gak pake Pak"

"Ehh ia Fio, banyak kok cewek yang pake motor gede" jawab Lea yang masih asikk mengelus motor merah maroon itu.

"Mmm..kebanyakan cewek lebih suka naik mobil, atau motor metik, pakaian feminim" Fio memandang Lea dari atas kebawah penuh selidik.

"Hahaa...yah begitulah

Manusia tidak semua sama, hobby juga berbeda" jawab Lea.

"Mmm...jangan jangan kamu.." Fio seketika diam tidak melanjutkan kata kata nya.

"Tidak perduli ucapan orang..saya tetap lah saya, jangan terlalu banyak menerka" jelas Lea agak ketus ke arah Fio yang senyum pada nya.

"Mmm...maaf nona saya hanya menduga-duga"

"Tidak masalah.." jawab Lea meninggalkan Fio

yang masih berdiri mematung di tinggal gadis tomboy itu.

"Wahh...cewek aneh..ga sopan banget" gerutunya sambil beranjak dari parkiran itu, sambil memastikan mobil nya terkunci dengan baik.

     Jam makan siang sudah tiba, tidak terasa mereka sudah berkutat dengan pekerjaan hampir empat jam lama nya. Saat nya mengisi perut untuk tenaga di jam-jam yang akan datang.

"Heii...kamu gak makan siang??"

"Ehh.. Criss makan donk, aku udah lapar banget ni..ayok " Lea menarik lengan Criss lalu berjalan di koridor.

"Wahh..curiga menu di cafe bakalan habis sama kamu" ledek Criss yang masih nyaman dengan tangan Lea yang bergelayut di lengan berotot nya.

"Ahhh...kamu bisa aja, tenang nanti menu nya aku bagi ke kamu" tawa Lea ke arah Criss yang juga membalas tawa nya.

       Menu makan siang yang lumayan istimewa, Lea asik dengan salat dan ayam goreng kesukaannya, sedang Criss dengan menu khas jawa nya.

"Boleh saya gabung"

"Ehh fio, silahkan" jawab Criss seraya senyum.

"Cuma berdua aja nih...kompak banget"

"Ehh ia..soal nya gak ada yang mau gabung semua pada sibuk sama kelompok masing-masing  sambil bahas kerjaan" jelas Criss ke Fio yang menatap lekat ke arah Lea yang asik dengan menu salat nya tampa memandang ke arah Fio.

"Oh...saya lupa besok kita ada model baru, orang nya sedikit ribet dia suka model costum yang lebih terbuka dan fress, jadi saya minta tolong kamu carikan gaya costum yang cocok untuk dia".pinta Fio serius.

"Mm..kalau bisa saya minta foto model nya dulu,.soal costum saya bisa cari dan usahakan" Criss menjelaskan sambil menyeruput es teh nya.

"Ok...nanti saya kirim lewat email, kamu harus extra sabar, model satu ini terkenal cerewet dan susah di atur"

"Hahaa..bukan nya semua model begitu"

"Yah...Karna kita butuh dia untuk nama studio kita, kita harus sedikit berkorban"

"Saya usahakan Fio.." senyum Criss meyakinkan fotografer ganteng itu.

"Kamu kenapa diam terus??" tanya Fio sambil menggeser piring Lea yang masih berisi makanan.

"Apa komentar saya di butuhkan ??" tanya Lea ketus ke Fio yang sedikit mengerutkan dahi.

"Kamu tersinggung dengan omongan saya tadi pagi?" tanya Fio seraya senyum.

"Tidak..saya tidak merasa tersinggung saya hanya memberi privasi untuk kalian yang sedang bicara"

"Kamu kenapa tanya Criss" sedikit curiga.

"Gak kenapa kok Criss..santai aja"

"Cewek tomboy yang sensitif" sahut Fio sedikit kesal.

"Saya tidak sensitif, saya hanya tidak suka anda menerka nerka hidup orang lain lalu memberi kesimpulan buruk" jelas Lea sedikit meninggi lalu membereskan piring nya, kemudian berlalu.

     Criss yang bingung hanya memandang ke arah dua oarang yang sedang berdebat itu.

"Ada masalah apa Fio" tanya Criss penasaran.

"Biasa..cewek tomboy gitu kan biasa nya pergaulan nya gak sehat..aku cuma menebak-nebak saja"

"Kamu gak boleh gitu dong, pantes dia begitu"

"Sudahlah, cewek gitu cantik juga enggak, peduli apa sama dia" tukas Fio sedikit kesal.

"memang dia gak cantik, tapi dia manis, asikk lagi. Hati-hati nanti suka lagi" sambil senyum dan mulai meningalkan Fio yang masih kesal.

"Gak bakalan suka..kalaupun suka dia yang gak normal" teriak Fio yang mulai di lihat para kariawan lain, lalu dia menunduk karna suaranya lumayan keras.

"Heii..sendirian aja nih" Criss duduk di sebelah Lea.

"Ia..sendiri kadang lebih asikk dari pada rame tapi orang orang pada buat kesal" sahut Lea yang menjawab Criss yang asik dengan kepulan asap dari mulut nya.

"Cewek kok ngerokok"

"Kadang Criss, kalau aku rasa mumet aku merokok untuk ngilangin suntuk"

"Gitu ya..." Criss menatap penuh perhatian sekaligus penasaran dengan gadis manis itu.

"Kenapa kamu ke sini kalau tidak merokok?"

"Cuma kwatir aja..teman baru ku sedikit marah" Criss menyenggol lengan Lea seraya senyum.

"Hahaa..gak perlu kwatir aku bukan cewek yang mudah tersinggung, aku hanya menjaga saja makanya aku pergi"

"Ia..jangan marah Fio emang cowok nya gitu, tapi dia asikk kok"

"Ntah lah...kayak nya aku mulai gak suka dengan laki-laki itu" Lea memainkan batang rokok di jari jari nya yang lihai.

"Udah..santai aja, dia pfofesional kok, dia tau mana kerjaan mana masalah pribadi"

"Sudahlah..kenapa bahas orang yang memyebalkan itu," Lea tertawa memukul lengan Criss.

"Hahaha" Criss tertawa keras mengiyakan ucapan Lea.

"Siapa nama model cantik itu" tanya Lea penasaran.

"Sandra"

"Kamu sudah lihat foto nya?"

"Sudah..kelihatan nya memang sedikit cerewet" cibir Criss sambil tertawa kecil.

"Wah..apa aku bakalan kena semprot juga ya??" Lea sambil mendongak ke atas sambil berpikir.

"Bisa jadi..kamu bakalan di komen habis-habisan dan Fio bakalan ikut nimbrung"

"Haaa..kenapa nama orang itu lagi" keluh Lea sambil menarik nafas panjang.

"Hahaa..jangan terlalu membenci, cinta itu datang dari benci yang berlebihan.

"Walau pun hanya dia yang tersisa di planet ini, aku akan berpikir untuk jomblo selama nya" tawa nya sambil ikut berdiri dan mulai berjalan menuju koridor meninggalkan smoking area.

       Lea sibuk dengan dua model yang menunggu antrian untuk di make up..tangan nya yg terampil membuat para model itu puas dengan hasil kerja nya.

Criss sibuk dengan Sisi, Jeny dan Dea berkutat dengan costum yang harus di pakai para model cantik itu.

Sedangkan fio sibuk dengan camera nya mengambil foto para model itu dan menunjukkan pose yang bagus. Tak terasa sudah jam 5 sore, semua masih sibuk dengan tugas masing masing

"Lea...ini contoh make up natural untuk model kita besok" Dea memberi satu foto untuk di lihat.

"Mm..berarti model cerewet itu tidak suka yang menor ya" jelas Lea ke Dea yang masih berdiri di sebelah nya.

"Kata Criss begitu, semoga kita gak kena damprat besok" Dea tersenyum kecil lalu mulai melangkah meninggakan Lea yang masih memandangi wajah Sandra sambil berpikir keras.

       Waktu berlalu waktu sudah menunjukkan pukul tujuh tapi crew masih sibuk dengan barang-barang untuk pemotretan besok, Lea yang membersihkan semua peralatan make up lalu mengeringkan beberapa kuas untuk di pakai esok hari

"Jangan sampai ada masalah besok" ujuar Fio sambil berlalu dan sedikit ketus.

"Saya usahakan" jawab Lea singkat sambil terus memperhatikan tiap kuas yang di bersihkan nya.

"Lea..waktu nya pulang..kamu mau di sini sampe besok" ucap Criss sambil mendekatkan wajah nya ke arah Lea.

"Sedikit lagi..kamu bisa duluan kalau buru-buru" Lea masih sibuk dengan kuas-kuas nya.

"Wah...kamu pekerja keras ya" ledek Criss sambil senyum tanpa di perdulikan oleh Lea.

"Haaa..selesai ayok" Lea  menghela nafas panjang kemudia melangkah kecil sambil menarik Criss yang duduk memperhatikan nya.

"Gitu donk...soal besok kita hadapi sama sama"

"Semoga besok berjalan lancar" harap Lea sambil menunduk melihat ke arah sepatu kets nya.

     Berjalan di koridor sambil menuruni tangga mereka sibuk dengan lamunan masing-masing, muka terlihat lelah seolah tak sanggup untuk berkendara lagi.

"Mobil kamu parkir dimana?"

"Itu..di sebelah Mobil Fio" sambil menunjuk mobil mewah berwarna hitam milik Fio.

"Oh.." Lea menjawab singkat karna nama itu selalu terdengar.

"Hahaha...nama saja bisa membuat kesal" Criss tertawa keras sambil melihat ke arah Lea yang sudah di atas motor merah maroon nya.

"Bukan kesal..hanya saja nama itu terdengar menyebalkan" tukass Lea sambil mencari kunci motor nya di dalam tas ransel nya.

"Sudah lah..akan ku saran kan dia berganti nama" Criss tertawa meledek gadis manis itu

"Hati-hati Criss..aku duluan, entah berapa kali lagi nama itu ku dengar" Lea memakai helem merah maroon nya dan menyalakan mesin motor nya.

"Ok.." Criss mengangkat jempol nya tinggi-tinggi.

TINNNN...Klason motor itu pertanda percakapan mereka berhenti.

       Lea memacu motor nya di jalan sambil berpikir akan hari esok, apakah akan menyengkan atau menyebalkan.

Makan malam sudah siap, Lea turun dari tangga seraya sedikit berlari lalu mencomot masakan bibi Ita,

"Mami mana bi?"

"Di kamar kali non"

"Oh..aku laper banget bi" sambil mengabil lauk yang di sukai nya.

"Makan yang banyak non, gak apa-apa gemuk asal sehat" bi Ita menasehati.

"Ia bi..saya juga lupa kapan terakhir gemuk"

"Ia ya non..prasaan non gak pernah gemuk" Tawa Bi Ita pada Lea.

"Ga usah ngeledek gitu bik" sahut Lea sambil menguyah makanan di mulut nya.

"Wah...anak mami makan nya banyak ni"

"Ia mi..masakan bibi enak banget..karna laper juga sih" jawab ya sambil senyum.

        Makan malam di akhiri Lea dengan memeluk ibu Rena dan beranjak ke kamar nya, kemudian duduk di meja belajar menatap album foto kecil nya yang bahagia.

       Bibbbttt bibbbt....getar handpohone nya membuyarkan lamunan, di lirik nya handphone itu di lihat nya Bi si usil menelepon nya.

"Hallo...kangenn banget sama aku"

"Prasaan PD mu makin parah ya sejak pindah gedung kerja"

"Ada apa? ganggu aja " gumam Lea ketus.

"Besok temenin aku, ada acara sama geng motor, tapi aku ga ada pasangan"

"Aku pergi sama kamu? Pasangan?? " Lea berteriak sambil tertawa.

"Ayolah Lea aku dah buntu ga tau mau ngajak siapa, ya kali aku  ngajak mama" bujuk Bi pada Lea yang cuek seolah menolak.

"Aku pikir-pikir dulu"

"Kamu bebas service motor dua bulan di bengkel ku"

"Lima bulan" Lea menawar ke Bi.

"Tiga bulan dehh"

"Ok deal !! jam berapa?" tanya Lea.

"Jam delapan besok aku kirim costum yang bakalan kamu pake"

"What?? Costum??"

"Hehehe geng kami punya costum buat para pasangan"

"Ahhh..ribett amat, yaudah anter ke rumah"

"Makasih Lea yang cuantikkk"

"Brisikk!! besokk jemputt "

"Siappp cantikkk" sahut Bi di seberang sambil tertawa keras.

       Sedangkan lea masih cemberut membayangkan costum yang akan di kenakan nya di acara geng motor Bi. Di rebahkannya tubuh nya yang letih, perlahan tertidur dan lupa akan lelah nya seharian.