Zio benar-benar merasa sangat kebingungan. Di satu sisi istrinya kini sedang sakit. Di sisi lain putrinya pun sedang sakit pula.
Di harus ada di mana. Kegelisahan yang melandanya benar-benar membuat dia tidak karuan. Beruntunglah ada Leo putra sulungnya yang menemani dia saat ini.
"Daddy ayo makan," ajak Leofredo kepada sang ayah.
"Tapi Daddy tidak lapar, Nak. Leo saja yang makan, biar Daddy temanin ke kantin," ucap Zio kepada putranya yang tampan.
"Daddy harus makan. Leo tidak mau makan kalau Daddy tidak mau makan, nanti kalau Daddy sakit siapa yang akan menemani Leo menjaga Mommy dan dedek?" Leo terlihat begitu sedih.
Anak kecil itu tidak mau ayahnya sampai sakit, karena dia merasa harus menjaga ibunya bersama-sama.
Leo sudah tahu bahwa Alea kini sedang sakit, dan tadi Leo sempat melihat Alea sedang di infus oleh suster.
Karena itulah Leo tidak mau sampai ayahnya sakit seperti sang ibu.
"Ayolah Daddy, ayo Daddy harus makan," rengek anak itu dengan sangat manja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com