Alea memotong nadi di pergelangan tangannya.
Sret Sert sert.
"Ah ... Zio, akan ikut dengan kamu, aku tak bisa jika harus tanpamu," lirih Alea dengan tetesan air matanya.
Darah segara itu mengalir deras dr pergelangan tangan Alea. Dan membuat semua orang yang ada di sana terkejut.
"Zio, kamu belum dengar ini kan, aku sangat mencintai kamu, hanya kamu pria yang bisa membuat aku jatuh cinta, kamu melindungi aku, dan memanjakan aku selayaknya seorang Ratu, aku bahagia, sayangnya aku menyadari perasaanku baru-baru ini, betapa bodohnya aku karena tidak tahu kalau selama ini aku pun sudah sangat mencintai kamu, I love you Zio," lirih Alea sambil memeluk Zio dengan tangan yang bersimbah darah.
Lalu gadis itu pun menutup matanya, dan pingsan seketika. Di atas tubuh Zio.
"Tidak Alea, Alea!" teriak papi Alexis dengan sangat lantang.
"Alea, ya ampun?" lirih daddy Jino dengan mata yang membulat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com