Bella hanya ikut terkekeh, mungkin belum saatnya sekarang karena pasti Aurora juga belum begitu paham. Bisalah nanti dibicarakan baik-baik oleh keluarga besar mereka.
"Kalau begitu, kita makan siang dulu yuk. Tante masak banyak loh, yuk Rora." ajak Bella dengan wajah sumringahnya.
"Wah tante, inikan kesukaan Aurora banget."
"Ini juga makanan kesukaan gue, samaan muluk." kata Sean, duduk di samping Aurora memang lebih nyaman.
"Haha, lo temen gue dari kecil. Makanya samaan muluk kalau berjodoh pasti lucu." ceplos Aurora tanpa kikuk sedikitpun. Candaan itu membawa hati Sean seperti semakin tinggi harapannya.
"Amin ... Kita nggak tau kan kedepannya seperti apa. Yang pasti, Tante berdoa buat kalian berdua." sahut Bella,
"Ehehe, kalau di sekolah pasti mereka ngira aku sama Sean pacaran. Dan kek shipper gitu, padahal kita temenan dari kecil." balas Aurora.
Kesempatan untuk mendapatkan hati Aurora semakin luas betapa indahnya hatimu Sean.
****
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com