webnovel

MOONSTAR18

Cerita ini berkisahkan tentang dua perempuan kembar identik. Namun berbeda karakter dan sifat. Kakaknya, Wulan Welfridi Guna, dia gadis yang terkenal sejak ia tk sampai sekarang. Kepribadiannya yang ramah, cerdas, baik, dan feminim. Membuat ia dibanjiri cinta banyak orang, sampai-sampai ia diangkat menjadi 'princess of school'. Sedangkan adiknya, Bulan Welfrida Guna, dia gadis yang tertutup, bodoh, diam dan tomboi. Membuat ia tidak memiliki teman dan dijuluki 'anak dusun'. Ia sangat membenci yang namanya C-I-N-T-A. Sejak Bulan pindah sekolah, ia terus di jodoh-jodohkan dengan 'prince of school' yaitu Bintang karena memiliki nama yang berkaitan. " Bulannya cantik ya " " Iya " " Tapi gue lagi muji bulan yang ada di sebelah gue " Selamat datang di MOONSTAR18. Selamat membaca ^_^

SHERIN_ALMAIDA · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
35 Chs

Ketua dan Wakil OSIS

Keesokan harinya, Bulan benar-benar di jemput oleh Bintang menggunakan mobil Lamborghini baru dikendarai oleh Furqon. Laki-laki ini benar-benar membuatnya spot jantung, mau tidak mau Wulan dan Bulan mandi dengan cepat.

Wulan dan Bulan mengenakan baju khusus hari Senin dengan baby powder dan sedikit lipbalm merah muda.

Rambut pirang Wulan ia biarkan terurai Seperti biasanya dengan gelombang kecil. Sebaliknya rambut pirang lurus Bulan ditutup oleh topi hitam kesayangannya.

Wulan dan Bulan masuk ke dalam mobil. Wulan duduk di kursi depan tepat disebelah Furqon. Dan Bulan duduk di kursi belakang bersebelah dengan Bintang.

Furqon memandang Wulan dan Bulan secara bergantian. Dahinya mengernyit bingung. Jarinya menunjuk kearah bibir mereka berdua.

" Ternyata kalian adalah kembar-kembar nakal yang suka makan orang alias kanibal. " ucap Furqon seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Nggak kita itu ovovivipar bertelur emas!" ketus Bulan.

" Ovivar lan, " ucap Wulan.

" Angsa kali bertelur emas. " sahut Bintang.

" Atuh. Itu di bibir kalian pada merah-merah kenapa coba, berdarah ?" tanya Furqon bingung.

" Itu lipstik faqir misquen !" cicit Bintang naik pitam.

" Lipbalm tang, " ucap Bulan membenarkan perkataan pacarnya.

Bintang mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

Wulan mengeluarkan satu persatu pewarna bibirnya mulai yang bertekstur padat, cair, dan creamy dengan berbagai bentuk.

" Ada Lipstik, Lipbalm, Lip Gloss, Lip Cream, Lipstik Matte, dan masih banyak lagi. " ucap Wulan.

" Apa bedanya ? sama aja bukan warnanya merah, "

" Beda. Kalau dijelasin satu-satu percuma kalian juga gak bakal ngerti, bisa kelar sampai tahun depan nanti. Bisa capek Wulan yang imut ini menjelaskan kepada kalian, "

" Itu gencu banyak banget mau jualan neng ?" goda Furqon.

" Nggak buat dicemilin. " jawab Bulan dingin.

" Gila ice less sugar ngambek. "

" Siapa ?"

" Lu lah masa pacar gue Wulan, "

" Yang nanya, Wleee, " ledek balik Bulan pada Furqon sambil menjulurkan lidahnya.

Bintang terkekeh melihat Bulan dan Furqon ribut bagai Tom and Jerry. Bintang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Bulan, dia terpesona.

" Cantik. " gumam Bintang kecil tak sengaja terdengar ditelinga Wulan.

" Hah ?"

Bintang mendekat, membuat Bulan terkejut dan menutup rapat-rapat matanya. Bibirnya juga mengantup rapat. Ia sangat takut jika Bintang menciumnya.

" Tang kamu mau ngapain ?" tanya Bulan sedikit takut.

Tidak merasakan tanda-tanda Bintang mencium dirinya. Bulan memberanikan diri membuka kedua kelopak matanya. Wajah Bintang dan Bulan kali ini benar-benar berdekatan.

" Kamu mau ngegodain seantero sekolah pakai Lipbalm setebal ini ?" tanya Bintang.

" Ngadi-ngadi kamu, "

" Aku gak suka kamu pakai Lipbalm setebal ini. Aku gak suka kalau kamu jadi pusat perhatian disekolah, "

" Ketebalan ya ? Bukan aku yang pakaiin tapi Wulan, "

Bintang mengeluarkan sapu tangan dari kantong bajunya dan mengelap lembut bibir Bulan.

" Udah ? masih tebal gak ?"

" Bentar dikit lagi, " ucap Bintang penuh perhatian.

Kenyataannya warna bibir Bulan sudah sangat tipis tetapi Bintang mengambil kesempatan ini untuk melihat Bulan dari dekat dan lebih lama lagi.

" Hm, udah cantik segini. "

Bulan tersenyum dan Bintang juga tersenyum. Mereka saling menatap.

" Kamu juga ganteng banget hari ini. "

***

Mobil Lamborghini merah berhenti tepat di parkiran khusus pemilik sekolah. Empat anak remaja keluar dari mobil mewah itu. Dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka berjalan berpasangan-pasangan ada yang merangkul dan ada juga yang bergandengan tangan.

Hal itu membuat satu sekolahan heboh. Semua siswa-siswi menonton mereka. Mereka juga tidak peduli dengan beberapa orang yang memotret, berjalan dengan santai dan elegan di tengah kerumunan orang.

" Gak sia-sia gue jadi OSIS. Mendadak terkenal, " ujar Furqon merapihkan rambutnya.

" Furqon jangan genit aku gak suka ya !" ketus Wulan melengkung bibirnya kebawah.

Furqon yang gemas dengan wajah cemberut pacarnya langsung mencubit gemas kedua pipi chubby Wulan.

" Kalau kata gue si, kita jadi pusat perhatian gini gara-gara postingan IG gue dan lu fur. Kita kan upload foto doi, " ucap Bintang yang dibalas anggukan kepala Furqon.

" Gue malas diliatin gini. " kata Bulan dengan dingin.

Bintang mengeratkan genggaman tangannya.

"Don't worry sayang ada aku. "

Bulan tersenyum mendengar lirih suara Bintang ditelinganya. Antara senang dan eneg. Bulan sangat jijik jika ada yang memanggilnya dengan kata 'sayang'. Namun sepertinya dia harus mulai terbiasa.

" Kamu gak pakai gelang yang aku kasih lan ?" tanya Bintang menyadari pergelangan tangan Bulan yang kosong.

Bulan menggeleng.

" Ini disekolah. Aku pakai gelang bisa di sita. " alasan Bulan jujur.

" Siapa yang berani sita barang calon ipar gue ?"

Bintang menoyor kepala Furqon. " Emang ini sekolah punya nenek moyang lu ?!"

" Iya ini sekolah punya gue !"

Bintang membungkam mulutnya, ia lupa Furqon adalah anak dari Maulana Company Group, pendiri sekaligus pemilik Galaxy Internasional High School.

" Sabar pawang makhluk hidup, kenyataan itu memang pahit yang manis itu cuma gue, " ucap Wulan dengan nada rendah seolah-olah sedih.

Mereka berempat berhenti tepat di lorong sekolah. Bintang dan Furqon harus ke ruang OSIS untuk mempersiapkan pemilihan ketua OSIS dan wakilnya yang baru nanti siang. Sedangkan Bulan dan Wulan langsung menuju kelas XI A.

" Aku gak sanggup pisah sama kamu lan, aku cinta kamu, tapi lorong sekolah ini memisahkan kita. Sampai jumpa di titik terbaik menurut takdir. Aku pasti kembali ke kelas. Jangan kangen, " ucap Bintang dramatis.

" Ini namanya bukan Drama Queen tapi Drama King mulai, " sindir Wulan.

" Eh binatang kita cuma mau ke ruang OSIS bukan mau ke akhirat. Lebay banget lu !" ujar Furqon menarik lengan baju Bintang.

Satu tangan Bintang yang menggenggam erat tangan Bulan tak mau lepas. Seperti ada lem di kedua sisi tangan mereka. Furqon juga tak kalah menarik kuat sahabatnya.

" Tang lepasin, "

" Aku gak bakal lepasin kamu, kamu cuma milik aku, "

" Agh ! Lepasin sakit tau. " desis Bulan.

Bintang langsung melepas tautan tangannya setelah melihat Bulan merintih kesakitan. Mengelus-elus lembut telapak tangan Bulan.

" Aku minta maaf lan, gak sengaja, "

" Bohong lan pasti dia niat, " kompor Wulan.

" Iya maafnya aku terima. Yaudah sana pergi, " sahur Bulan.

" Kamu ngusir aku ?"

" Bintang, " panggil Bulan dengan nada tinggi, kesal.

" Iya.. iya.. Selamat tinggal kasih. Sampai kita jumpa lagi. Aku pergi takkan lama. Hanya sekejap saja. Ku akan kembali lagi. Asalkan engkau tetap menanti..." ucap Bintang dengan nada dan lirik lagu Pergi Untuk Kembali Lagu Marcello Tahitoe.

" Nyanyi terus sampai sukses !" ujar Furqon.

" BINTANG !" teriak Bulan amarahnya meledak.

" Iya sekarang aku serius, dadah aku ke ruang OSIS dulu ya !" pamit Bintang.

" Wulan kamu baik-baik ya, jangan lupa makan, minum, kalau dijalan hati-hati ke sandung semut. " ucap Furqon.

" Iya virusgoblok-nya sudah menyebar dengan sangat cepat ya bund, " sindir Bulan.

" Iya Fur, aku juga gak akan lupain kamu. " ujar Wulan ikut-ikutan.

Bulan hanya menghela nafasnya, mimpi apa semalam ia bertemu ketiga makhluk gembleng ini.

Bintang dan Furqon berjalan menjauh dari gadisnya. Mendadak Bintang berlari kearah Bulan yang membuat perempuan itu terkejut. Dan laki-laki itu mengambil topi hitam kesayangan Bulan. Lalu ia kenakan di kepalanya. Rambut Bulan terurai berantakan. Wajah cantiknya terlihat lebih jelas.

" Aku minjem dulu ya, topi keberuntungan milik orang spesial di alam semesta ini. "

***

Pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS dimulai. Semua siswa-siswi Galaxy High School yang berjumlah 1252 peserta didik dikumpulkan jadi satu dilapangan upacara yang sangat luas. Siswa-siswi berbaris bebas tetapi tetap rapi dan tertata.

Geng ABCD, Wulan dan Bulan duduk berdekatan. Sedangkan Bintang, Furqon, dan anak OSIS lainnya sibuk membawa kotak suara serta ribuan kertas pemilihan.

Tahun ini ada dua pasang kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS. Pasangan pertama, Bintang Hasby Abzdat kelas XI A dan Theresa kelas X A. Dan pasangan kedua Azar Er-lan kelas XI A dan Cahya Kamila Kemayu X D.

Para kandidat memberikan visi dan misi yang meyakinkan para penyumbang suara. Berbagai puluhan tujuan mereka untuk diri sendiri dan sekolah. Ada yang ingin terkenal, generasi awet muda sampai menemukan cinta sejati.

" Mari kita dengarkan visi dan misi dari kedua pasang kandidat, yang pertama silahkan Bintang dan Theresa, beri tepuk tangan yang meriah. " ucap Dabith selaku mantan ketua OSIS tahun kemarin.

Bintang dan Theresa berjalan kearah panggung kecil yang disediakan panitia. Semua mata mengikuti pergerakan mereka berdua. Bintang berkeringat dingin tetapi tetap berjalan cool. Memamerkan senyum hangat kepada setiap orang yang melihat dia.

" Tinggi tinggi batang cemara,

Setinggi tiang istana raja.

Salam pembuka awal bicara,

Assalamualaikum anak remaja, " sapa dari Bintang menggunakan pantun yang ia buat tadi malam.

" Wa'alaikumsalam !" sahut serentak semua siswa-siswi sehingga terbentuk nada.

Bintang maju satu langkah kedepan meninggalkan Theresa berdiri dibelakangnya.

" Perkenalkan saya Bintang Hasby Abzdat dari kelas XI A dan Theresa dari kelas X A sebagai kandidat pertama calon ketua dan wakil ketua OSIS, Tujuan pertama saya menjadi anggota OSIS adalah menambah pengalaman menjadi pemimpin, "

" JADI PEMIMPIN RUMAH TANGGA KITA AJA !" teriak salah satu siswi dibarisan belakang.

Semua siswa-siswi tertawa begitupun Bintang.

" Ah kayaknya gak mungkin deh, saya udah punya pacar yang cantik. " ucap Bintang disambut kekecewaan siswi Galaxy Internasional High School.

Wulan menyenggol lengan Bulan sengaja. Ekspresi Bulan yang cemberut berubah menjadi tersenyum setelah mendengar perkataan Bintang tadi.

" Oke, kita lanjut. Tetapi tujuan sahabat saya berbeda, ia ingin terkenal. " ucap Bintang melirik kearah Furqon yang tersedak air minum.

" Oleh karena itu. Visi dan misi saya adalah terkenal juga. Maksudnya, membuat sekolah kita menjadi terkenal dan terpandang dengan berbagai prestasi siswa-siswi secara akademik maupun non-akademik. " lanjut Bintang.

Tepuk tangan bergemuruh setelah Bintang mengakhiri presentasi visi misinya. Bintang tersenyum puas dengan kata-kata yang disusun lalu dikirim lewat pesan singkat oleh Wulan tadi malam.

" Pinter juga ya pacar kamu lan, walaupun sedikit ngegeser otaknya, " ujar Awan disebelah Bulan.

" Iya kak. "

" Yah gitu ada plus minusnya, beda sama gue yang sempurna. " ucap Caesar membanggakan dirinya.

" Kak Cae kelebihannya apa emang ?" tanya Wulan.

" Ya banyak lan, salah satunya mencintai kalian berdua. "

" Maruk banget si lu, akhirnya gak ada yang mau sama lu, " cicit Awan pada Caesar.

" Masih makan nasi pakai garem jangan sok keras. " sindir Bulan.

" Yayang Bulan gak boleh gitu sama mantan doi, "

" Doi pala lu !"

" Shttt diam kandidat selanjutnya lagi naik ke panggung, " ucap Wulan menunjuk kearah depan.

Azar dan Cahya menaiki tiga anak tangga menuju panggung kecil itu. Azar menggunakan sarung dan kacamata hitam. Sedangkan Cahya menggunakan rolle dirambutnya.

" Embun datang, bunga menguntum,

Surya datang, pecahlah pagi.

Gue Azar ucapkan assalamu 'alaikum

Untuk kalian pujaan hati. " sapa Azar mendapati gelak tawa seluruh siswa-siswi.

" Gue Azar Er-lan kelas XI A dan Cahya Kamila Kemayu X D, kandidat kedua. "

" UDAH TAU !" balas serentak siswa-siswi.

" Oh oke. Gue orangnya gak suka basa-basi takutnya udah basi. To the point, visi misi gue pingin awet muda dan cari jodoh. Iya gak Cahya ?" tanya Azar yang diangguki Cahya.

" Kalau mau awet muda mah ke salon kecantikan aja !"

" Wtf cari jodoh ?! Take me out kali ah !"

" Kandidatnya gak ada yang beres, "

Bisik-bisik dan komentar pedas mulai terdengar. Dabith mencoba untuk menstabilkan kondisi saat ini.

" Tunggu dulu kawan-kawan. Maksud gue, pingin buat sekolah ini sebagai sekolah yang selalu tertawa. Tertawa itu bagus buat kesehatan, membuat kita panjang umur dan awet muda. "

" Ketawa terus nanti disangka gila !"

" Wah ide bagus tuh !"

" Maksud selanjutnya, karena sekolah ini penghasil Jomblo wan dan jomblo wati terbanyak se-Jakarta. Gue akan bikin ajang perjodohan. Keren kan visi misi gue !"

Semua teriakan sorakan menggema. Beberapa orang ada yang melempar kertas dan ada juga yang melempar batu kecil-kecil.

Dabith mendengus kesal dan menyuruh kandidat kedua segera turun. Untuk menstabilisasi keadaan sekarang Dabith langsung melanjutkan urutan acara kedua yaitu pemungutan suara.

" next activity, kita akan melakukan pemungutan suara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam kertas ini akan ada dua foto ketua beserta wakilnya. Kalian tinggal mencoblos salah satu foto menggunakan paku yang ada di kotak suara. Semua menggunakan asas pemilu pada umumnya yaitu LUBER JURDIL. Tidak ada manipulasi ataupun kecurangan. Kita mulai dari yang lebih tua dahulu yaitu guru, kelas XII, kelas XI, dan terakhir kelas X. " ucap Dabith menjelaskan tata cara pemungutan suara.

Satu persatu bapak ibu guru maju kedepan dan memilih kandidatnya masing-masing. Tertutup dan rahasia. Semua berjalan lancar. Sampai waktunya Bulan memilih kandidatnya.

" Semangat ayang Bulan !" ucapnya Baldwin dan Caesar bersamaan

" Cie ibu ketos mau milih bapak ketos, " sindir Awan.

Bulan tersenyum dan melangkahkan kakinya ke kotak suara didepannya. Matanya berbinar melihat foto Bintang mengenakan topi hitam miliknya bersama dengan seorang gadis. Tetapi itu bukan masalah toh itu wakilnya.

Sudah pasti paku yang digenggam Bulan menancap di tengah foto Bintang. Melipat kecil kertas itu lalu dikumpulkan di sebuah kotak besar yang di jaga oleh Furqon. Lalu Bulan berjalan kembali kebarisan.

Tanpa menunggu lama pemungutan suara ini berjalan lancar dan sukses. Semua anggota OSIS berkumpul dan membacakan satu persatu surat suara itu.

" Surat suara selanjutnya milik Bintang, " ujar Furqon.

Suara teriakan hampir semua siswa-siswi setelah mendengar surat suara pertama milik kandidat pilihannya.

" Bintang, "

" Bintang lagi, "

" Binatang, eh bintang. "

...

" Oke ini surat terakhir milik Azar, "

Seorang siswi perempuan mantan OSIS tahun kemarin menjumlahkan semua suara milik setiap kandidat.

" Bith, 1450 banding 162. " bisik siswi itu kepada Dabith.

Dabith mengangguk singkat.

" Baiklah semuanya surat suara sudah dihitung. Kalian pasti tau siapa pemenangnya ?" ujar Dabith.

" BINTANG KAK !"

" Bintang, Bith !"

" Kak Bintang !"

Dabith tersenyum kecil.

" Iya pemenangnya Bintang dan Theresa, dengan suara 1450. " ucap Dabith.

Semua siswa-siswi maupun guru bersorak-sorai gembira. Ada yang tertawa bahagia, saling memeluk, sampai berjoget-joget tidak jelas.

" Sudah dipastikan bahwa Bintang Hasby Abzdat menjadi ketua OSIS tahun ini dengan wakilnya Theresa. Sedangkan Azar Er-lan menjadi sekertaris dan Cahya Kamila Kemayu menjadi bendahara. " tutup Dabith menyudahi kegiatan hari ini.

Semua siswa-siswi bubar dengan tertib dan rapi. Mereka semua dipersilahkan langsung pulang kerumah masing-masing.