webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
386 Chs

Terlalu Sibuk

-Moirai Valentine-

Waktu tidak akan bisa di ulang, di ganti atau pun di hentikan.

-------------------------------

Siang ini seperti biasa, Maura menemani Luna untuk melihat kekasihnya di lapangan, sedang latihan. Ini sudah minggu ke tiga ia menemani Luna. Padahal dia sendiri sudah lama tidak menemui Erlang.

Mau bagaimana lagi, asrama phoenix memiliki aturan sendiri yang tidak bisa di bentah-bentah. Ia hanya bisa saling tukar kabar lewat chatt dan sesekali Erlang menghubunginya sesaat sebelum tidur.

Maura menghirup jus jeruk lewat sosotan kecil dari gelas plastik. Angin panas di pertengahan Maret membuat Maura mendesah kesal sambil menyapu keringat yang tadi membasahi pelipisnya. "Mau sampai kapan kita di sini Lun?" tanya Maura.

"Bentar lagi, Ra. Aku kangen ini." Seru Luna.

Maura termenung, ia kembali memfokoskan diri ke depan. "Apa mereka tidak ikut ujian?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com