webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
386 Chs

Rumah Sakit

-Moirai Valentine-

Sudah waktunya matahari tenggelam, meninggalkan peraduannya. Membiarkan siang berganti dengan malam. Guratan merah darah yang menggantung di kaki langit barat menjadi, awal kisah ini.

Wallcome night ….. and good bye ….

---------------------------------

Suara tetesan cairan infus terdengar nyaring dalam kesunyian yang tiba-tiba melanda pada salah satu kamar rumah sakit. Seorang wanita yang masih terbaring lemah di ranjangnya tampak membuka matanya dengan perlahan.

Wanita itu Maura Magen ….

Maura tidak tau apa yang sudah menimpanya. Iris gelabnya mengedip kedip dengan pelan, hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit berwarna putih, demikian pula dinding-dingingnya yang monoton.

Selang infus yang terpasang di tangan, juga pakaian khas rumah sakit yang ia kenakan. Tanpa bertanya pun Maura tahu di mana di berada saat ini.

'Rumah sakit.'

Di tambah lagi dengan aroma obat dan antiseptek memekik di penciuman, membuat perutnya mendadak mual.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com