"Kkaammuu siapa !" tanya pendaki itu terkejut karena tiba-tiba ada seseorang di depannya.
"Aku akan menolongmu !" jawab Bayu, sementara pendaki itu menatap Bayu dari ujung rambut sampai kaki, karena ia tidak melihat Bayu sebagai seorang pendaki dilihat dari penampilannya. Mahluk astral kah ? manusia ? banyak pertanyaan yang dibenak pendaki itu.
"Maaf itu temanmu ?" tunjuk Bayu kepada pendaki satunya lagi. Pendaki itu heran karena ia tidak melihat apapun kecuali dia dan Bayu.
"Mana ?" tanyanya kemudian. Bayu menyadari bahwa pendaki itu tidak bisa melihat apa yang dilihatnya, kemudian ia memberikan ciri-cirinya.
"Bukan ! aku tak kenal dia, apa ada yang tersesat sepertiku ?" tanya pendaki itu. Bayu mengangguk tapi ia kemudian berdiri.
"Tunggu disini jangan kemana-mana ia sepertinya mau mengarah ke pinggir jurang !" tak lama Bayu menghilang di kabut, sementara si pendaki tertegun ia ingin berdiri tapi kakinya sakit, ia hanya pasrah.
Bayu menuju salah satu pendaki lagi yang tadi istirahat ternyata jalan lagi ia tak putus asa sayang jalannya kini salah malah ketepi jurang, hampir saja jatuh sebelum tangannya di tarik Bayu, pendaki itu terkejut tapi akhirnya pingsan. Bayu tertegun tapi dengan mudah dan ringan pendaki itu dia pangku dan membawanya ke pendaki satunya.
Pendaki yang tadi terkejut ketika Bayu kembali dengan pendaki lain, ternyata apa yang dikatakan Bayu benar adanya ternyata ada yang tersesat selain dirinya.
"Kamu siapa ?" tanya pendaki menatap Bayu. Setelah membaring pendaki yang pingsan di sebelah pendaki yang satunya.
"Hanya sekedar lewat !" jawab Bayu, "Coba lihat lukamu ?" tanya sambil menyentuh kaki yang terluka, Bayu ingin mencoba ilmu penyembuh. Menurut pakde ia punya kemampuan penyembuh sendiri dan orang lain apapun lukanya. Tangannya mengusap luka pendaki itu dan ajaib dari tangannya terlihat asap dan setelah itu luka pun hilang. Pendaki itu kembali terkejut dan menatap Bayu tak lama entah kenapa rasa kantuknya datang dan kenudian tertidur.
Bayu terdiam dia menggunakan mata serigalanya agar pendaki itu tidur dan tidak ingat siapa dirinya, setelah itu ia memanggul keduanya di pundaknya tanpa merasa berat dan membawanya menuruni gunung dengan mudah padahal kedua pendaki itu membawa tas ransel yang cukup berat.
Bayu tiba di sebuah pondok ada tulisan Base Camp IV itu adalah tempat istirahat terakhir sebelum ke puncak gunung. Tempat itu sepi sekali, Bayu membaringkan keduanya di situ, ia yakin mereka akan selamat. Setelah itu ia pergi melanjutkan perjalanan.
Tak berapa lama Bayu sudah tiba di sebuah danau yang sangat indah, dan melihat beberapa tenda disana, ini adalah tempat pemberhentian favorit para pendaki. Bayu terdiam cukup lama.
"Jadi ini danau itu tempat semua bermula !" ujarnya kemudian memjamkan mata untuk beberapa saat. Karena hari menjelang sore dia memutuskan istirahat disana.
Para pendaki menyukai tempat ini karena indah selain air danau yang jernih, tempat sekelilingnya pun memukau, mereka berkelompok dan bersenda gurau, bernyanyi. Bayu berjalan menuju sebuah batu dan menyentuhkan tangannya ke air tiba-tiba dia melihat seorang perempuan di tengah danau sangat cantik dengan rambut terurai panjang, memakai kebaya layaknya putri jaman kerajaan.
Dia tersenyum pada Bayu, tangannya melambai kearahnya seperti mengajak bertemu.
"Hai pemuda tampan kemarilah !" rayunya. tanpa disadari Bayu berdiri dan berjalan ke arah danau.
"Eh coba lihat itu deh !" seru seseorang menunjuk kearah danau, semua pun menoleh dan terkejut melihat seorang pemuda sedang menuju ke arah tengah danau, tubuh Bayu sudah setengahnya di danau. Sampai tiba-tiba seseorang menariknya.
Tubuh Bayu pingsan dan dibawa ke sebuah tenda, semua yang ada di sana gempar dengan adanya kejadian ini, semua sudah tahu dibalik keindahannya danau ini menyimpan misteri.
"Kamu tidak apa-apa dek ?" tanya seorang pendaki bertanya setelah Bayu siuman. Dia menatap ternyata banyak yang mengelilinginya. Bayu hanya mengangguk.
"Kok bisa sih tiba-tiba mau bunuh diri ?" tanya seseorang.
"Sssttt ... masa sih mau bunuh diri ? pasti ada sesuatu !" ujar yang lain.
"Maaf ya semua, biarkan dia istirahat dulu ! mana minuman panasnya ?" teriak seseorang menenangkan yang melihat. Akhirnya ada yang mengulurkan minuman dan memberikan kepada Bayu.
"Minum dek, biar hangat ! pasti kedinginan !" Bayu pun meminum air teh hangar.
"Terima kasih kak !"
"Syukurlah tadi kamu hampir tenggelam !" Bayu terdiam, akhirnya dia teringat. dia melihat seorang perempuan dari tengah danau.
"Sebaiknya kalian kembali ke tenda masing-masing biarkan dia istirahat !" ujar lelaki yang memberikan teh kepada yang lain.
"Sudah kamu istirahat !"
"Aku engga apa-apa kok kak !"
"kamu baru saja mengalami peristiwa misteri di danau ini, banyak mengatakan harus hati-hati walau tempat ini indah !" Bayu menatap lelaki itu yang sepertinya sudah profesional menjadi pendaki.
"Ia kak terima kasih !"
"Oh iya, dimana kelompokmu ?" tanya lelaki itu, Bayu terdiam hanya tidak tahu harus mengatakan apa.
"Kwmu sendirian ?" Bayu mengangguk, lelaki itu menatap Bayu dengan aneh dab melirik pakaian dan tas ransel kecil yang lebih cocok untuk kuliah dari pada untuk kemping.
"Ya sudah istirahat saja, oh iya maaf tadi ku ganti bajumu karena basah !" Bayu melirik dan bajunya memang diganti dengan lengan panjang, lelaki itu keluar meninggalkannya sendiri. Bayu pun berbaring.
Malam mulai beranjak, suasana mulai gelap para pendaki mulai menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh yang udara mulai dingin, para pendaki pun bermain gitar untuk lebih menceriakan suasana indah danau.
Bayu memutuskan keluar dari tenda dan bergabung dengan mereka sambil mengucap terima kasih. tapi mereka tak memikirkan itu. taoi ada yang penasaran kenaoa bisa begiti, akhirnya Bayu menceritakan yang sebenarnya dengan santai, semua terdiam mendengarnya.
"Tapi tidak apa-apa kok, dia sudah pergi !" ujar Bayu tersenyum.
"Pergi ke mana ?"
"Hilang !" jawab Bayu, semua saling berpandangan.
"Semua benar, disini indah tapi penuh misteri ada kekuatan tak kasat mata !" Bayu terdiam.
"Oke semuanya kita tidur dan istirahat, besok kita melanjutkan perjalanan untuk mendaki yang masih cukup jauh !" ujar seseorang membubarkan kehangatan ini. satu-satu persatu mulai masuk ke dalam tenda. Termasuk Bayu ia masuk ke tenda yang tadi dan tertidur.
Waktu terus berlalu, tak terasa pagi menjelang, tepatnya waktu subuh ads beberapa orang yang bangun, mereka membangunkan para temannya yang masih tertidur, semuanya bersiap untuk melanjutkan perjalanan.
"Bang, gawat !" tiba-tiba ada yang teriak.
"Gawat apa ?"
"Anak itu hilang !"
"maksud lo apa sih ? pergi ?" tanya yang lain.
"Sepertinya begitu, lhat baju yang dia pakai semalam dilipat rapi tapi bajunya yang basah tidak ada !" ujar yang lain.
"Ya sudah memang dia sudah pergi !" jawab lelaki itu.
"Apa tidak aneh, kapan dia pergi ? apa dia seorang pendaki ? peralatannya minim gitu lebih mirip ke mall !" kata yang lain.
"Sudah, jangan ngomong yang aneh-aneh dan sembarangan, apa yang terjadi disini anggap tak pernah terjadi !" semua terdiam.
Bersambung ...