Kirana terbangun di sebuah kamar yang asing. Ia mengedarkan pandangan, meneliti setiap sudut, barang pajangan, juga lukisan di dinding. Aroma bawang yang menyengat, masuk menelusup ke dalam hidung, seketika ia merasa pusing.
"Huek! Huek!"
Tap! Tap! Tap!
"Ada apa, Ki? Kamu sakit?" tanya Firman. Ia berlari dari dapur saat mendengar Kirana muntah-muntah. Firman mengkhawatirkan kesehatan wanita itu karena dia sedang hamil.
"Kamu lagi masak?"
"Iya. Aku sedang membuat nasi goreng. Kenapa? Kau lapar?"
"Tidak. Bau bawang putihnya sangat menyengat. Aku mual mencium aromanya," jawab Kirana.
"Ma-maaf. Aku tidak tahu. Aku akan membuangnya sekarang," ucap Firman.
"Jangan! Tidak boleh membuang-buang makanan."
"Terus, bagaimana, dong? Kamu bakal muntah-muntah terus," ujar Firman dengan wajah bersalahnya. Ia tidak tahu kalau wanita itu tidak suka dengan bau bawang putih.
"Aku akan keluar dulu. Jadi, kamu bisa makan dengan tenang," ucap Kirana dengan bijak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com