Yuka menghela nafas panjang. Dia menyodorkan ponsel kepada Hiro hingga Madam Shin melirik. "Lihat, banyak yang berkomentar tidak-tidak di luar berita yang ada."
"Hm?" Hiro pun membaca cepat percakapan teman-teman Yuka. "Bukankah berita yang menyebar pun sudah mengada-ada?" tanyanya.
"Iya, tapi coba baca bagian ini," Yuka menunjuk beberapa kotak percakapan. "Nan-kun dituduh matre dengan kekayaan Renji-sensei. Kan sudah bukan rahasia kalau dulu dia menolak tidur dengan lelaki."
"Hah… memang masuk akal kalau dipikir," celutuk Hiro malas. "Itu kalau dilihat dari Nan-kun. Tapi seandainya orang-orang mau fokus dengan reputasi Renji-sensei—maksudku, dia kan tipe yang 'Aku ambil siapapun yang kumau', sebenarnya tidak aneh juga."
"Aku malah membayangkan hubungan mereka hanya drama saja," kata Yuka. "Seperti kontrak nikah? Nan-kun mungkin memang butuh uang untuk kepentingan pribadinya. Karena setahuku dia itu orang yang benar-benar sulit untuk diajak ke dalam hal-hal 'seperti itu'."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com