Ji Yi spontan mundur, He Jichen seolah merasakan bahwa gadis itu menghindar dalam mimpinya. Dia tiba-tiba mempererat genggamannya pada pergelangan tangan gadis itu dan igauannya yang semula pelan terdengar semakin keras: "Jangan menghindariku, jangan... Aku berjanji tak akan mengganggumu. Selama aku bisa melihatmu, itu sudah cukup, Aku berjanji, aku janji..."
Saat He Jichen mengatakan hal itu, Ji Yi mendengar nada memelas dalam igauan pemuda itu, penuh dengan kesedihan yang menyayat hati. Kerutan pada kedua alisnya yang sempurna begitu menyentuh.
Hati Ji Yi mendadak terenyuh. Gadis itu seolah kehilangan segenap tenaga pada lengan yang hendak ia tarik kembali.
He Jichen mungkin merasakan bahwa gadis itu telah berhenti melawannya, maka ia pun perlahan menjadi tenang dan mengendurkan pegangannya pada tangan gadis itu. Pemuda itu terus memegangi tangan Ji Yi dengan lembut seolah ingin mengayomi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com