webnovel

Milyaran Bintang Tak Sebanding Dengannya (8)

Editor: Wave Literature

He Jichen tak lagi berbicara dan hendak menutup telepon.

Tetapi sebelum ia sempat menurunkan ponsel dari telinganya, sang sekretaris kembali berbicara, "Tuan He? Saya..."

"Mm?" balas He Jichen, berpikir bahwa sekretarisnya masih ingin membahas sesuatu.

Sekretaris itu memanggil He Jichen begitu saja tanpa sempat berpikir, tetapi ketika menyadari bahwa ia hendak melewati batas, ia pun berhenti. Namun setelah mendengar jawaban He Jichen yang terdengar sabar, ia ragu untuk sesaat, sebelum akhirnya memberanikan diri mengutarakan pertanyaan yang membuatnya penasaran. "Tuan He, anda baru saja mengatakan bahwa dia adalah wanita yang anda lindungi dan anda tidak dapat membiarkan siapa pun macam-macam dengannya. Wanita itu, apakah dia adalah wanita yang anda cintai?"

He Jichen tak pernah menyangka bahwa sekretarisnya tiba-tiba tertarik dengan masalah pribadinya. Ia mengerutkan kening.

Dari seberang telepon, sang sekretaris sangat gugup ketika menunggu jawaban dari He Jichen. Tiba-tiba saja ia kehilangan rasa percaya diri dan berkata, "Maaf, Tuan He, saya..."

Sebelum sekretarisnya selesai meminta maaf, He Jichen berkedip dan menenangkan dirinya, lalu dengan datar menjawab "Mhm."

Sang sekretaris tertegun mendengar jawabannya.

Dia tidak pernah mengira bahwa Tuan He akan bersedia berbagi masalah pribadi dengannya...

He Jichen tidak yakin apa yang membuat sekretarisnya ingin tahu, tetapi setelah beberapa detik terdiam, ia berkata, "Ya, dia adalah wanita yang kucintai..."

Sekretarisnya tidak tahu akan masa lalunya, maka ia tidak tahu hubungan rumit antara dirinya dan Ji Yi. Terlebih lagi, He Jichen merasa sangat menyesal setelah mengingat apa yang sudah dia lakukan terhadap Ji Yi karena terbawa emosi. Ini adalah pertama kalinya He Jichen mengutarakan perasaan yang dipendamnya dalam-dalam. Ia menyatakan hal ini untuk melepaskan perasaan yang mendalam, yang terus ia simpan selama bertahun-tahun dalam lubuk hatinya.

Pandangan matanya menjadi lebih lembut sembari menggenggam ponsel. Tanpa menunggu sekretarisnya menjawab, ia langsung menambahkan, "...Aku sudah menyukainya sejak pertama kali bertemu dengannya."

Jika dipikir-pikir lagi, setelah bekerja dengan He Jichen untuk waktu yang lama, ini adalah percakapan terpanjang yang pernah dilakukannya dengan atasannya.

Karena He Jichen begitu terbuka, sang sekretaris merasa lebih berani. Ketika He Jichen selesai bicara, ia mengutarakan pertanyaan yang ada di benaknya: "Tuan He, saya tidak dapat membayangkan wanita macam apa yang anda sukai. Wanita macam apakah dia?"

Wanita macam apa dia?

He Jichen menggenggam ponselnya seraya menerawang menatap ke luar jendela untuk waktu yang lama. Ia tiba-tiba menyadari ada bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit malam yang gelap. Saat itu, lima patah kata melintas di benaknya, dan dengan suara yang lembut ia berkata, "...Milyaran bintang tak sebanding dengannya..."

Sang sekretaris tidak dapat mendengar dengan jelas ucapannya, maka ia pun bertanya, "Apa?"

He Jichen tersadar dari lamunan dan membalas dengan "Mm" sebelum berkata, "Dia? Dia tiba-tiba hadir dalam hidupku dan mengisinya..."

He Jichen tidak memberi kesempatan pada sekretarisnya untuk menjawab dan langsung menutup telepon.

Pandangannya yang tak berkedip tertuju pada kerlip bintang di angkasa sementara kata-kata yang baru ia ucapkan pada sang sekretaris berputar-putar di benaknya.

Seperti apakah wanita yang aku cintai?

Sederhana. Namanya Ji Yi dan di dalam hatinya, milyaran bintang tak sebanding dengannya. Dia adalah Ji Yi, yang masuk begitu saja dalam hidupnya, dan diam-diam mengisi relung kalbunya...