Wajah tampan He Jichen mendadak terpampang di depannya, membuat hati Ji Yi bergetar. Kesadaran gadis itu sudah berkabut, dan pada saat itu, dia merasa mabuk. Tak lagi bisa membedakan antara realita dan mimpi, Ji Yi terus menerus menatap He Jichen. Di bawah pengaruh alkohol, gadis itu mendekatkan diri ke wajah pemuda itu dan mengecup bibirnya.
Tubuh He Jichen membeku seakan tubuhnya telah menjadi patung.
Mereka tak bergerak untuk sesaat dalam posisi itu. Ji Yi menyaksikan betapa mata He Jichen mulai berkedip lembut sebelum akhirnya terpejam saat bibirnya perlahan meraba bibir pemuda itu.
Ji Yi merasakan gelombang demi gelombang sengatan listrik merambati seluruh tubuhnya.
Benaknya yang berkabut sudah tak mampu berpikir jernih, dan dia dikendalikan oleh hasrat hatinya yang paling dalam, layaknya boneka. Gadis itu mencium bibir He Jichen lebih kuat lagi, dan mulai menjulurkan lidahnya
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com