Lanjutan episode 1:
"Apakah kaum laknat mulai percaya diri tampil di lingkungan yang jungkir balik dari fantasinya"
.
Alangkah lucunya negeri kami!
Apakah orang-orang waras sudah sisa-sisa ampas?
Makin hari kian diberikan panggung, dipersilahkan duduk dengan nyaman. Tak sedikit pula yang memamerkan kemesraan.
Di depan orang "normal" pada umumnya.
...
Si plontos itu terus memerhatikan kami. Kami sebut pasangannya sebagai "ikatan birahi"
.
"Coba tengok bro! Dia ngelirik ke arah kita terus. Seakan tau kalau dia sedang dalam pengawasan, hahaha"
.
"Iya betul! Matanya juga terus melirik kearah paha ikatan birahinya, seperti gelisah antara ingin dan terancam"
.
"Ini gakboleh dibiarin!! dia mengambil keuntungan dari tempat nyaman yang cukup hening. Si plontos itu malah sandaran pada paha kiri ikatan birahinya"
.
Karena terus kami awasi, pasangan gemas tersebut pindah singgah sana. Kebetulan sekali ada lantai dua. Sungguh kami makin ngilu sekali.
Terdengar si plontos itu terus merayu ikatan birahinya bergegas pindah ke lantai dua.
Si plontos itu terus merayu ikatan birahinya tuk bergegas pindah ke lantai dua.