webnovel

Menikahimu

Autor: Airin123
Ciudad
Terminado · 133.5K Visitas
  • 258 Caps
    Contenido
  • 5.0
    12 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Andra Hanani adalah Kakak pertama dari empat bersaudara, terlalu sibuk mengurus adik-adiknya dari Sekolah Dasar sampai mereka menuju dewasa. Kesibukan yang luar biasa, sampai membuat dia acuh kepada diri sendiri dan tidak memikirkan wanita. Wanita renta yang menemaninya, yang tidak lain adalah sang Oma, menginginkan dia segera menikah sebelum kepala empat. Rosiana Giva dipilih sang Oma untuk mendampingi Andra. Andra terpaksa menikahi gadis itu karena Oma terkena serangan jantung, walau tahu Oma hanya ekting, namun Andra ingin membahagiakan sang Oma dan dia menuruti kemauan Oma dan menikahi gadis itu. Gadis yang sangat ceria dan tidak mudah mengeluh ini, apa bisa meluluhkan hati Andra? Apa Andra akan mudah mencintainya? Baca kisahnya, hanya di Menikahimu.

Etiquetas
2 etiquetas
Chapter 1Strategi

Di depan Rumah megah bercat putih, terlihat sosok wanita beruban yang sedang sibuk menyiram bunga, jenis tanaman bunga yang sangat mahal.

Jenis bunga apa pun ada di halaman rumah itu.

"Oma ... Aku berangkat, Oma ... Sudah jangan terlalu sibuk, nanti lelah sudah usia seratus tahun itu harus istirahat, ayolah wanita cantikku." Datanglah pemuda berkemeja yang jasnya diletakkan di lengannya, dia berjalan sambil mengenakan dasi. Pemuda dengan jenggot yang rapi, tatapan mata seperti elang dan postur tubuh atletis dan kulitnya sangat bersih.

"Makanya itu kamu cari istri, jangan yang matre yang tulus gitu lo. Oh ya, Andra Oma akan mengajakmu ke Bogor, jadi cepat selesaikan tugas kantor agar bisa cuti," jelas Oma yang terlihat sangat sehat walau usia sudah sangat tua.

"Oma jangan mikirin aku, kalau ada jodoh pasti bertemu kok, jika Oma tetap membahas soal wanita nanti kita malah berdebat," ujar Andra yang lalu menatap wanita keriput itu.

"Dra, Oma sudah tua, apa salah jika ingin melihat cucu pertamanya menikah, lihat adikmu Raffi dari remaja sukanya bawa gadis ke rumah, sebenarnya Oma selalu sesak jika dia bertingkah seperti itu, sedang Raffa, dia belajar terus, ya ... Oma minta ya sama kamu. Kamu ini kakak pertama, anaknya Faisal. Yang adik kamu, juga sudah umur empat tahun. Kamu itu pantasnya punya anak dua," ujar Omanya, Andra mainan ponsel tapi dia menyimak ucapan wanita renta itu.

"Oma, aku sayang sekali sama Oma, cari jodoh itu bukan hal mudah, please deh ... Mending Oma cariin istri untuk Faisal kasihan tuh Aidil, pengasuhnya sudah berumur, carikan yang muda, agar bisa di halalin juga sama Faisal, kan ponakanku butuh Ibu," ujar Andra meraih tangan Omanya dan segera berjalan melarikan diri dari teguran Omanya.

"Andra ... jantung Oma." Bicara dengan penuh tenaga, Andra tidak memperdulikan karena tahu itu hanya ekting dari Omanya.

Pria berumur 37 tahun ini paling malas kalau membahas soal wanita. Dia mengendarai mobil Inova terbaru berwarna putih. Pria keren ini sangat disiplin, tegas dan sangat bersih, sampai di kantor, para gadis berpakaian rapi berjejeran intuk memberikan map.

Andra mengambil satu persatu, tanpa melirik salah satu skertarisnya. Mereka sangat cantik, dengan riasan yang cukup tebal, Andra menghentikan langkahnya.

"Hai Hana," panggilan Andra membuat semua merasa iri. Salah satu wanita melangkah. "Stop," suara Andra sangat menakutkan.

"Iya Pak," jawab Hana dengen suara bergemetar.

"Kurangi lipstikmu, dan kalian bukan seperti pekerja tapi malah seperti penggoda, rok kurang ke bawah, jaz kurang besar dan make up kurang tipis," tegurnya, lalu berjalan masuk ke ruangan.

Di dalam ruangan ada gadis berpakaian biru, itu adalah seragam OB.

"Jeh ... Siapa namamu? Lain kali ... Kurang pagi bersihinnya, oke!" Nada bicara Andra naik, gadis itu hanya mengangguk dan akan pergi. Andra melihat debu.

"Hai ..." Andra memanggil tapi sibuk dengan laporan di mapnya.

"Iya Pak."

"Lihat nih, tidak becus! Masih kotor! Bisa kerja tidak sih, suasana bersih itu nyaman, yang bersih! Atau kamu ingin aku pecat, Ha! Heh ... bikin nggak mood, pagi-pagi sudah membuat emosi," ujarnya lalu pergi dengan membanting map-map itu.

Gadis itu hanya merunduk dan menangis sambil terus memedang dadanya yang sakit. Dia mengambil satu-persatu kertas yang berserakan.

"Pastas saja tidak dapat jodoh galaknya MasyaAllah," gumamnya.

***

Andra berada di parkiran dan membuka pintu mobil, ponselnya berdering.

"Hai ... Andra kan?" panggil wanita cantik, Andra segera masuk ke dalam mobilnya karena tidak mendengarnya.

Pemuda angkuh itu segera menginjak Gas mobil, namun rem mobil juga di injaknya dan mobil pun berhenti.

"Heh ... Aku melupakan sesuatu, jika pulang dan bermain dengan Aidil. Oma pasti mencari cara agar berhasil menjodohkanku. Lebih baik aku bayar saja gadis OB tadi untuk jadi pacar bohongan," pikirnya, dia kembali turun dari mobil.

"Andra ... Ih," keluh wanita yang lalu menghampirinya.

"Aku lupa, siapa?" tanya Andra acuh dan fokus ke ponselnya.

"Bagaimana bisa kau mengingatku jika penglihatanmu fokus ke layar ponsel," tegurnya lalu menarik dagu Andra.

"Bukan muhrim!" Andra menatap dengan tidak suka namun dia memperhatikan gadis yang berdiri di depannya.

"Oh ... Aninda, iyakan?" tanya Andra kemudian, dan segera menjabat tangan teman masa kecil sampai SMA.

"Katanya tadi bukan muhrim. Jangan galak-galak dong. Mari makan, sibuk tidak?" tanya Anin.

"Aku sih selalu sibuk," jawab Andra dengan tersenyum.

"Sesekali tiga puluh menit, yuk," ajak wanita cantik itu, Andra melihat jam lalu mengangguk dan mengunci mobil, kemudian berjalan dan masuk ke salah satu cafe di depan kantornya.

"Hih ... sibuk muluk sih," tegur Anin ke Andra yang fokus dengan ponselnya, semua perhatian Andra ke ponsel itu.

"Bagaimana lihat tuh tugasku," Andra melihatkan layar ponselnya. Anin tertawa saat tau bukan tugas penting melainkan menyelesaikan game.

"Hehehe Ya ampun ...."

"Baiklah, kita boleh saja bertemu kapanpun, asal satu jangan membahas soal wanita," tegur Andra sebelum masuk ke topik perbicangan.

"Andra. Andra, bagaimana bisa dulu kamu playboy dan sekarang seperti muak pada wanita."

"Plis jangan bahas itu, tolong kisahkan saja cerita hidupmu," pinta Andra, Anin tertawa kecil.

Dretttt!

Dretttt!

"Halo Rafi."

"Mas, Oma ...." teriak Rafi, Andra terkejut dia berdiri.

"Fi, kamu di mana? Aku pamit Nin," kata Andra bergegas dan berjalan cepat. Dia masuk ke dalam mobil, menginjak pedal gas dan melaju dengan kecepatan tinggi.

"Ya Allah ... Aku kira tadi Oma hanya pura-pura makanya aku abaikan, namun ternyata Oma serius, bagaimana jika Oma, hef ... Mending aku turuti apa maunya." Dia terus bicara sendiri dengan penuh penyesalan.

Mobil berhenti di parkiran depan Rumah Sakit Graha Medika Jakarta pusat. Andra turun dari mobil. Dia segera berlari, langkahnya semakin cepat, melihat Rafi meronta dan menangis tersedu-sedu.

"Hah ... Pasti ekting, Faisal sama Raffa tidak terlihat, jelas saja ini modusnya Oma," gumam Andra lalu masuk dengan akting menangis.

"Oma ... Aku akan menuruti semua keinginan Oma, oke aku mau di jodohkan, dengan gadis pilihan Oma, Oma ... Oma ..." Andra menangis di lengan keriput Omanya, Oma dan Rafi saling melirik Andra mengangkat wajah dan memergoki Omanya yang mengode Adiknya.

"Aku tau ini hanya hoax, kalian pura-purakan? Rafi bohong karena butuh uang dan Oma karena masalah perkawinan. Baiklah Oma nikahkan saja aku, tapi jangan salahkan jika aku tetap acuh kepada istriku," ucapan Andra membuat Omanya menangis.

"Hek hek heks, kamu malah berkata seperti itu, terserah kamu jika mau melajang jangan lagi bicara sama Oma," ujar Omanya menghapus air mata dan sangat kesal dengan Andra. Andra duduk di sofa merasa lelah dengan penat saat membahas soal nikah.

"Mas, lagian wanita itu keindahan, Mas ayolah pikirkan Mas sendiri, kami sudah baik-baik saja, giliran Mas hidup bahagia, sekarang tanggung jawab kami untuk membuat Mas menikah," sahut Rafi ikut duduk dan merangkul Kakak pertamanya.

"Mas, selama ini setelah Mama dan Papa meninggal Mas sibuk kantor, Kak Faisal juga sibuk dan sekarang Raffa juga mulai kerja, jadi sekarang ayo pikirkan kehidupan Mas," Rafi terus membujuk.

"Masalahnya aku tidak ada hati, masa menjalani pernikahan karena terpaksa, kan malah menyiksa." Andra menatap Adiknya penuh curiga.

"Mas, ih serem. Aku beneran dukung," kata Rafi risih dan takut dengan tatapan tajam sang kakak. "ih takut ah ...." Rafi melarikan diri.

Bersambung.

También te puede interesar

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Ciudad
4.9
638 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
508 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos

APOYOS