webnovel

Ancaman

Editor: Wave Literature

Keesokan harinya, Su Xiqin bersiap-siap mengantarkan Mo Jintian ke sekolah lalu berangkat ke kantor. Belum lama ia sampai di tempat kerja, sekretaris masuk dan memberitahunya bahwa direktur memintanya untuk datang ke ruangannya. Su Xiqin mengerti bahwa alasan Mo Xigu memanggilnya adalah untuk membicarakan masalah kontrak kerja sama dengan perusahaan Zhuo Sheng. Setelah berpikir beberapa saat, ia bangkit dari meja kerjanya dan berbalik badan. Namun, belum lama ia berdiri, ponsel di lacinya berdering. Ia pun mengeluarkan ponselnya dari laci dan menjawab panggilan tersebut.

"Ayah..." sapa Su Xiqin dengan lembut. Orang yang meneleponnya saat ini adalah ayah Mo Xigu atau ayah mertuanya, Mo Jinghan.

"Su Xiqin, hari Sabtu nanti datanglah kemari bersama anakmu untuk makan malam di rumah," kata orang di seberang telepon dengan pelan.

Suasana hati Su Xiqin saat ini sedang tidak terlalu bagus. Meskipun sebenarnya ayah Mo Xigu sangat baik dengannya, ia masih menolak untuk pergi ke sana. Ibunya membawa Su Xixue pergi meninggalkan rumah Mo Xigu sehingga membuat Su Xiqin tidak mau lagi kembali ke rumah itu.

"Ayah, hari Sabtu nanti aku ada kerjaan lembur. Aku harus berhasil mendapatkan kerja sama bersama Zhuo Sheng sehingga aku harus bekerja ekstra," jawab Su Xiqin dengan lembut.

"Xiqin, Ayah tahu kamu menolak karena ibu dan adikmu pergi. Tapi, kamu tidak bisa menyalahkanku."

"Bukan itu alasannya, Ayah..."

"Aku benar-benar sangat merindukan Mo Jintian."

Su Xiqin merasa sangat bersalah saat Mo Jinghan menyebutkan nama Mo Jintian. Ayah mertuanya bahkan tidak tahu bahwa Mo Jintian bukanlah anak kandung Mo Xigu, namun ia masih memperlakukan Mo Xigu dengan penuh kasih sayang. Apa yang akan terjadi jika nanti Mo Jinghan mengetahui identitas Mo Jintian yang sebenarnya? 

Tak lama kemudian, Mo Jinghan menutup teleponnya, sedangkan Su Xiqin masih diam terpaku.

———

Saat memasuki ruangan Mo Xigu, Su Xiqin melihat Mo Xigu baru saja menutup telepon. Mo Xigu yang juga melihat Su Xiqin masuk pun bertanya kepada Su Xiqin sambil menundukkan kepalanya, "Su Xiqin, bagaimana hasil pertemuan dengan Zhuo Sheng kemarin?"

Setelah kejadian kemarin, Su Xinqi terlihat lebih dingin. Ia hanya menjawab singkat, "Belum bertemu."

Wajah Mo Xigu seketika berubah menjadi dingin. "Bukankah aku sudah memberitahumu? Kita harus berhasil mendapatkan kerja sama dengan Zhuo Sheng! Jika ini tidak berhasil, kamu yang akan bertanggung jawab atas kerugian ini semua!"

"Lalu, kamu ingin aku bertanggung jawab dengan cara apa?"

Mo Xigu menyipitkan matanya. Lalu, ia berdiri dan meletakkan tangannya di atas meja. Ia mencondongkan tubuhnya ke arah Su Xinqi dan berkata, "Aku tidak peduli metode seperti apa yang kamu gunakan, tapi kerja sama ini tidak boleh gagal. Kalau tidak, aku akan membawa anak itu kembali ke keluarga Mo!"

Ancaman Mo Xigu membuat Su Xiqin mengerutkan kening. "Jika bukan karena kamu kemarin mengikutiku, bukankah waktu itu aku sudah bertemu dengannya?"

"Aku tidak peduli! Entah bagaimana caranya, kamu harus berhasil mendapatkan kerja sama dengan perusahaan Zhuo Sheng!"

"Aku bukan dewa! Belum lagi, mereka tidak puas karena kemarin aku terlambat. Tidak mungkin aku bersikap seenaknya!" kata Su Xiqin. Sebenarnya, ia masih punya cara lain dan sepertinya dengan cara ini akan ada kemungkinan berhasil.

"Bukankah kamu ahli dalam merayu pria? Kali ini aku akan memberimu kesempatan melakukannya," kata Mo Xigu dengan tatapan mengejek.

Su Xiqin tidak bisa mengekspresikan betapa menyakitkannya perkataan Mo Xigu. Ia merasa begitu sedih saat mendengarnya.