Suara lagu yang berisik membuat Cielo jadi kesal. Ingin sekali ia mematikan musik itu, tapi rasanya sulit sekali. Cielo mengerang sambil membalikkan wajahnya. Lalu seseorang mengguncang-guncang tubuhnya.
"Cielo, bangun! Ayo cepat bangun! Ini sudah siang sekali! Kamu tidak boleh bangun terlalu siang! Ayo kita sarapan! Nanti sarapannya keburu dingin dan tidak enak!" teriak Ello di sebelahnya.
Cielo menyibak selimutnya dan kemudian Ello terkesiap.
"Astaga! Aduh, Ciel itu pahanya aduh." Ello membuang wajahnya dan kemudian pergi ke meja makan.
Cielo menyadari jika dasternya tersingkap dan pahanya ke mana-mana hingga celana dalamnya nyaris terlihat. Buru-buru, Cielo merapikan dasternya itu.
Ia ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan setelah itu ia duduk di meja makan bersama Ello. Kedua kalinya mereka makan bersama di sana. Cielo membayangkan kelak ia dan Ello akan seperti ini terus sampai enam bulan mendatang.
"Kamu bangunnya siang sekali," ujar Ello.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com