webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

92. Membangunkan Cielo

Tiba-tiba, ada yang menekan bel kamar. Ello membukakan pintu dan ternyata sang petugas hotel membawakan satu roda berisi makan malam yang mewah.

Untungnya, Ello tidak mengenal para pegawai itu. Jika tidak, mereka pasti akan terkejut melihat Ello bisa berada di kamar mewah ini.

Para petugas itu mendorong roda itu sampai ke samping meja makan dan menaruh piring-piring berisi makanan itu di sana setelah membuka penutupnya. Aroma sedap dan gurih menguar di udara membuat perut Ello langsung meronta-ronta.

Ello membelalak lebar melihat makanan yang banyak itu di meja. Sejak tadi siang, Ello makan hanya sedikit dan rasanya sulit menelan makanan dengan baik dan benar karena ada ayah mertuanya yang seperti menguarkan aura yang menegangkan.

Para petugas itu menaruh tiga buah lampu berbentuk lilin. Ia menyalakan tombolnya yang berada di bagian bawah lampu itu hingga menyala temaram seperti lilin sungguhan.

"Silakan, Pak. Selamat makan," ucapnya ramah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com