webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

89. Gara-Gara Korset

"Apa kamu butuh bantuan?" tanya Ello.

"Hmmm, aku bisa, aku bisa …."

Cielo meringis sambil menahan sakit di perutnya karena berusaha untuk menggapai kakinya. Ello hanya tersenyum saja di sofa, memperhatikan Cielo yang kesusahan sendiri.

"Yakin?" Ello mengangkat alisnya.

Cielo menghela napas dan kemudian menyandarkan punggungnya ke sofa. "Susah!"

Ello mendecak, lalu ia berjongkok di kaki Cielo. Ia membuka kaitan sepatu Cielo dengan sangat sangat mudah. Setelah itu, ia menaruh sepatu Cielo di sebelah sepatunya.

"Apa susahnya bilang tolong padaku?" ujar Ello dengan suara pelan.

Cielo tidak membalas apa-apa. Ia berdiri dengan susah payah, lalu ia berjalan ke kamar mandi. Ekor gaunnya terasa mengganggu. Ia jadi tidak yakin jika ia bisa melepas gaun ini.

Cielo mengambil kimononya dan menaruhnya di meja wastafel. Setelah itu ia berjongkok untuk meraup ekor gaunnya sekaligus supaya ia bisa masuk ke dalam kamar mandi.