webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

82. Berputar-Putar

Risti menatap Ello tak percaya. "Kamu serius mau mengantarku pulang?"

"Ya, itu pun kalau kamu tidak keberatan naik motor butut denganku." Ello mengedikkan bahunya.

Risti tersenyum. "Baiklah kalau begitu. aku akan ikut denganmu. Kamu memarkir motormu di mana?"

"Kamu benar-benar mau ikut dengan motorku?" tanya Ello

"Ya, aku pikir kamu memang mau mengantarku pulang." Risti menatap Ello dengan matanya yang bulat.

"Ayo ikut aku!" Ello menggerakan tangannya dan Risti pun mengikutinya.

"Kamu bilang ini motor butut?" tanya Risti. "Bagiku ini lumayan bagus juga. Memangnya siapa yang menyebut motormu butut?"

Ello tersenyum. "Ada orang lain yang menyebut motorku butut padahal aku sudah menyelamatkan orang itu dua kali."

"Astaga kejam sekali. Memangnya siapa orang itu?" tanya Risti

"Ah sudahlah." Ello menggerakan tangannya sambil lalu. "Itu tidak penting. Ayo sekarang kamu naik ke motorku."