Ello pun masuk ke dalam kamar itu dan terkejut melihat ayahnya sedang berbaring dengan pelipis yang ditempel koyo. Ayahnya tampak sakit.
"Bapak baik-baik saja?" tanya Ello.
"Oh, aku baik-baik saja. Aduh maaf, tadi aku ketiduran. Ka-kamu … kamu benar-benar Ello kan? Kamu bisa datang ke sini."
Mata ayahnya tampak berbinar-binar. Ia ingin menyentuh lengan Ello, tapi tidak berani. Ello memaksakan senyumannya.
"Iya, Pak. Ini aku, Ello, anaknya Mama Gladys."
Ayahnya mengangguk. "Kamu sudah besar sekali. Aku terakhir melihatmu waktu masih berusia sepuluh tahun. Waktu itu kamu jatuh dari tangga dan dibawa ke IGD. Untungnya lukamu tidak parah."
Ello terkejut mendengar hal tersebut. Ia memang pernah jatuh dari tangga waktu kecil. Kepalanya sampai dijahit, tapi ia baik-baik saja.
"Apa selama ini, Bapak selalu memperhatikan aku dari jauh?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com