webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

382. Cielo Pasrah

Cielo menjalani hari-harinya sebagai seorang ibu. Ternyata tidak semudah itu. Ia harus menyusui anaknya, sementara ia tidak tahu bagaimana caranya. ASI-nya belum keluar banyak dan anaknya rewel terus seolah tidak pernah kenyang.

Sampai sekarang, Cielo masih belum memutuskan nama untuk anaknya. Ayahnya berkali-kali memberikan saran nama, tapi Cielo menolaknya.

"Kamu tidak bisa terus menerus membiarkan anak itu tanpa nama," ucap ayahnya tegas. "Waktu dulu Ello masih bayi, ibunya tidak pernah memberinya nama. Dia baru memiliki nama saat aku menjenguk ibunya dalam keadaan sakit."

"Aku tidak mau sakit," ujar Cielo.

"Aku juga tidak mau kamu sakit, Ciel!" seru ayahnya. "Aku hanya ingin kamu memberi anak itu nama. Itu saja. Apa sebenarnya yang membuatmu tidak segera memberinya nama?"

"Aku ingin memberi nama anak ini bersama dengan Ello," ujar Cielo sambil meringis.

Ayahnya mendengus kesal. "Aduh, Ciel. Kamu masih ingin bertemu dengan Ello?"

"Dia adalah ayah dari anak ini, Pap."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com