webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

362. Meminta Tolong Om Rendra

"Tia? Sudah lama sekali kita tidak bertemu," sapa Om Rendra.

Cynthia terkejut bukan main. Ia meremas salah satu pegangan kayu piano. Sepertinya Om Rendra menyadarinya. Ia menarik tangan Cynthia agar melepaskan kayu itu.

"Jangan pegang itu, nanti tutup pianonya bisa jatuh," kata Om Rendra perlahan, tapi justru malah membuat Cynthia gemetar bukan main.

"Om Rendra … bagaimana bisa Om tahu aku ada di sini?" tanya Cynthia sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Om Rendra.

"Sebenarnya aku tidak tahu. Aku ke sini untuk membeli biola untuk anakku, tapi aku malah bertemu denganmu. Sepertinya kita berjodoh," kata Om Rendra dengan nada bicara yang tenang.

Mereka pun pergi ke café terdekat untuk bicara berdua. Cynthia tegang bukan main. Ia merasa seperti ia akan disidang oleh ayah keduanya. Om Rendra terkadang sudah seperti ayah angkatnya sendiri.

"Bisakah kamu jelaskan pada Om, kenapa kamu tidak jadi berangkat ke Austria? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Om Rendra.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com