webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

297. Tertangkap Basah

"Maaf," ujar Cynthia pelan. Ia menyesal telah mencium Justin.

Padahal sebelumnya hati Cynthia telah melambung tinggi. Kini, ia bagaikan dijatuhkan ke bumi dengan sentakan yang sangat keras.

Justin tersenyum tipis. "Ini kan di rumahmu," bisiknya pelan sekali hingga Cynthia nyaris tidak bisa mendengarnya.

Cynthia tidak menjawab ucapan Justin. Ia membereskan piano dan kemudian menutupnya. Ia sudah tidak ingin bermain piano lagi.

"Omong-omong, permainan pianomu luar biasa sekali, Tia," puji Justin dengan suara yang normal, dan malah agak besar di telinga Cynthia.

"Terima kasih," ujarnya singkat. Ia masih saja cemberut.

"Uhm, aku jadi berpikir tentang sesuatu." Justin masih tersenyum seolah tidak peduli dengan perubahan sikap Cynthia.

"Ada apa?"

Justin merangkul Cynthia. "Kamu tahu, aku akan berusaha untuk menjadi temanmu yang baik mulai sekarang. Bagaimana menurutmu?"

"Teman?" Cynthia makin bingung dengan ucapan Justin.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com