webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

296. Four Season

Cynthia pun bungkam. Ia tidak ingin berharap banyak pada Justin. Kedatangan pria itu ke rumah ini benar-benar di luar dugaannya. Entah apa maksud kedatangan Justin. Semoga saja Cynthia bisa mendapatkan setitik pencerahan.

Bisa dari status berteman, lalu naik ke pacaran, dan menikah. Hanya itu cita-cita Cynthia.

Mereka sama-sama berjalan masuk ke dalam rumah, lalu menuruni tangga menuju ke grand piano. Justin mendahuluinya, lalu duduk di kursi depan grand piano tersebut.

"Hei, bukankah kamu seorang pianis? Kenapa kamu tidak bermain beberapa lagu untukku?" ucap Justin.

Cynthia menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan jika di rumah itu tidak ada siapa-siapa. Sejujurnya, lebih baik jangan ada yang tahu jika Justin bertandang ke rumah ini.

"Hmmm, kamu mau aku bermain piano?"

Justin mengangguk. "Ya. Selama ini, aku tidak pernah mendengar permainanmu. Aku sampai lupa kalau kamu itu ternyata seorang pianis."