webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

265. Yang David Ketahui

"Kenapa? Kamu ini sombong sekali," ujar Cynthia cemberut. Ia duduk di kursi meja rias sambil memandang wajahnya di cermin. Ternyata ia terlihat jelek sekali jika sedang cemberut.

David terkekeh. "Bukan begitu. Justru penampilanku tidak sempurna. Aku malu kalau dilihat olehmu. Nanti aku jadi semakin minder. Seharusnya kamu yang tampil, bukan aku."

"Astaga, David. Kamu itu selalu saja merendah."

"Aku serius, Tia. Hmmm, bagaimana jika kita bertemu malam ini? Aku ingin makan denganmu. Apa kamu ada waktu?"

Cynthia melihat jam di ponselnya. Sekarang sudah pukul setengah enam sore.

"Baiklah. Kamu yang menjemputku ke rumah ya."

David terkekeh lagi. Sahabatnya itu memang senang sekali tertawa. "Sebenarnya, aku sudah ada di dekat rumahmu. Aku meneleponmu untuk memastikan jika kamu ada di rumah."

"Hah? Kamu serius?" Cynthia melebarkan matanya dan kemudian bangkit berdiri.

"Ya. Uhm, aku akan menunggumu. Kalau sudah siap, telepon aku ya. Nanti aku langsung ada di depan rumahmu."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com