webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

206. Berdebat

"Kamu berani mengusirku dari sini?!" tanya Cielo sambil terperangah.

"Ini adalah kamar kosanku. Kamu berani mengusirku dari ruangan kerjamu, dari mobil yang kamu belikan, tapi tidak di kamarku sendiri. Jadi, jelaskan saja langsung pada intinya. Apa yang kamu inginkan, Cielo William?"

Mendengar Ello berkata seperti itu, membuat darat menyusut seketika dari wajah Cielo. Segala lelah dan beban kerjanya yang seharian ini ia tahan, langsung terasa semakin berat. Cielo nyaris merosot dari tempatnya berdiri.

Dari nada bicara, Ello seakan menantangnya dan sesuatu hal yang buruk bisa saja terjadi. Cielo telah bertindak sesuka hati pada orang yang salah. Ia sudah terbiasa melakukan apa saja yang ia inginkan tanpa ada yang melarangnya.

Namun, saat berhadapan langsung dengan Ello, Cielo pun tidak bisa berkutik lagi. Cielo hanya bisa terdiam sambil menatap wajah Ello yang tampak sedang menahan amarahnya. Pria itu bisa meledak marah kapan saja.