"Papihku jago biliar. Kamu coba tanding dengannya sekali-kali supaya kalian makin akrab," ujar Cielo menyindirnya.
Ello mengernyitkan wajahnya. "Aku tidak berani. Kalau aku kalah, aku akan disebut payah. Kalau aku menang, nanti aku disangka menantu tidak tahu diri, tidak tahu sopan santun. Ah, serba salah. Lebih baik tidak usah main saja. Aman."
Cielo yang malah tertawa mendengar penjelasan dari Ello. Hal itu memang benar. Terkadang, ayahnya adalah orang yang keras kepala dan tidak mau mengalah.
"Kamu malah menertawakanku," ujar Ello sambil memasang wajah masam.
"Ya, habisnya kamu lucu sekali." Cielo masih saja tertawa-tawa.
Saat mereka melewati ruang keluarga, ia melihat Cynthia yang menoleh ke arah mereka. Bukannya tersenyum dan menyambut dengan ramah, adiknya itu malah memberengut dan kemudian membuang wajahnya.
Tidak biasanya Cynthia bersikap seperti itu padanya. Cielo jadi curiga, sepertinya adiknya itu sedang dalam mood yang tidak baik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com