webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

188. Memeluk Cielo

"Ello! Jangan di sini!" pekiknya. "Sabar sedikit. Masa kita mau bercinta di kantor? Kan tidak enak."

Ello terkekeh. "Maaf, maaf. Aku … aku hanya tidak sabar. Hmmm, kamu membuatku ketagihan. Maafkan aku."

Cielo tersenyum. "Aku juga …."

"Yang benar?" Ello kembali mendekati Cielo dan hendak menyentuhnya lagi di sana, tapi Cielo langsung menarik tangan Ello.

"Iya, aku juga suka waktu kamu menyentuhku di sana. Tapi ini masih jam kerja. Aku harus menyelesaikan ini dulu. Setelah itu, kita bisa pulang bersama."

"Baiklah." Ello memiringkan kepalanya sambil menunduk, lalu mencium bibir Cielo sekali.

Ia tersenyum dan kemudian kembali duduk di sofa. Cielo kembali bekerja dengan wajah yang lebih serius. Ello pun mengeluarkan ponselnya. Ternyata sekarang sudah pukul setengah enam sore.

Interkom Cielo berbunyi, lalu ia mengangkatnya. "Ya, Septi. Oke. Kamu boleh pulang sekarang. Ya, aku masih di sini. Oke."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com