webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urbano
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

147. Tidur Sekamar

Cielo melangkahkan kakinya ke dalam rumah dengan berat hati. Ia benar-benar tidak ingin pulang ke rumah seperti ini. Lalu ia dan Ello sama-sama turun tangga menuju ke ruang keluarga. Di sana, ibu dan ayahnya Cielo sudah menanti kedatangan mereka.

Ibunya Cielo langsung memeluknya dengan erat. Ia pun memeluk Ello. Lalu Cielo berhadapan dengan ayahnya yang tersenyum manis padanya.

Cielo terpaksa memeluk ayahnya dan kemudian menunduk. Ia merasa seperti yang telah melakukan sebuah dosa besar. Ia pulang sambil membawa pria dan lagi, pria itu adalah suaminya. Ia seperti yang kepergok telah melakukan sesuatu hal yang justru hal yang wajar dilakukan oleh pasangan suami istri.

Ia melepaskan pelukannya sambil tersenyum tipis pada ayahnya sekedar untuk membalas senyuman ayahnya.

"Bagaimana keadaanmu, Ciel? Apa semuanya baik-baik saja? Kamu sehat?" tanya ayahnya dengan nada khawatir.

"Sehat. Aku baik-baik saja. Pap," jawab Cielo yang tidak berani menatap mata ayahnya.