webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

143. Mengetes

Ello mengulum senyumnya. "Apa itu artinya kamu jatuh cinta padaku?"

"Tidak, tidak!" seru Cielo sambil menggerakkan tangannya. "Aku tidak berkata seperti itu kan! Apa aku … Apa semuanya terlihat … Uhm … Aku bukan—"

"Tenang, Cielo," ucap Ello sambil menekan bahunya. "Aku tidak berani menuduhmu. Aku hanya bertanya biasa saja padamu. Kalau kamu tidak mencintaiku tidak apa-apa. Kita kan memang hanya menikah pura-pura saja. Rasa sukamu padaku hanya sekedar kamu merasa … hmmm, nyaman begitu?"

"Ya!" seru Cielo. "Anggap saja begitu."

"Oke. Aku paham sekarang. Jadi, apakah hal itu yang membuatmu ingin bercinta denganku?"

Cielo diam saja sambil menatapnya. Wajahnya tampak tersipu, tapi ia bergeming.

"Tidak perlu malu. Aku pun mengaku padamu kalau aku ingin melakukannya denganmu …, sangat ingin, bahkan aku pikir, aku bisa gila karena menahan diri terus menerus. Namun, aku sadar diri. Aku ini bukan siapa-siapa. Aku tidak berani berharap kamu juga menginginkan hal yang sama denganku."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com