Faras berkeras hati.

"Bagaimana kabarmu sekarang? Dokter bilang kondisimu jadi lebih baik, emosimu juga sudah tidak meledak-ledak seperti saat ingatan kamu baru di angkat."

Faras yang tengah menimang anak lelakinya hanya melirik tanpa minat pada kakaknya, mungkin ingatannya sudah kembali dan dia merasakan kesakitan nyata itu di dalam dada.

Ibunya masih hidup begitu juga ayahnya.

Semua orang sangat pintar menyembunyikan keberadaan orang-orang tersayang Faras, walau ini adalah ide dari Ishara. Dan untuk apa pemakaman palsu itu di lakukan kalau begitu, sungguh menyedihkan dia menjadi orang yang kehilangan ingatan karena di paksakan.

Jika saja waktu itu dia tidak begitu terguncang karena emosi yang meluap, dia mulai mengerti satu demi satu kepingan puzzle yang mulai tertata.

Atha juga kini sudah lebih besar tubuhnya walau sempat berhenti mendapat ASI karena Faras kehilangan jati dirinya dan obat-obatan yang di suntik ke tubuh Faras selama sebulan, dia tetap sehat dan tumbuh dengan baik.