Ingat dengan hari dimana aku melihat dirinya. Seorang laki-laki yang berjalan di pelataran mesjid menggendong tas berwarna hitam dengan satu tangan berjalan begitu tegap namun kepala menunduk melihat langkah kakinya berjalan.
Pada saat itu aku melihatnya di balik kaca angkot yang sedang aku tumpangi sepintas suara hati bertanya siapa orang itu, seperti ada rasa ketertarikan di hati.
Masih jelas dalam ingatan hari itu menjadi titik awal Tuhan memperkenalkannya masuk ke dalam cerita hidupku untuk selanjutnya.