Mimpi...

Entahlah apa yang harus ku pungkiri. Sudah lelah dengan suara hati yang ada sekarang menghakimi keadaan yang tak pasti. Pantaskah itu ?

Mataku terpejam membayangkan apa yang akan terjadi saat ini, bukan hanya kayu yang dimakan usia. Kini usiaku pun mulai menyusut bertambah tahun demi tahun waktu demi waktu. Yang aku tahu saat ini aku adalah seorang perempuan lusuh, dekil, hitam, muram saat orang memandangku.

"Uh aneh mereka tidak tahu saja kalau aku ini cantik!" kata ku sambil membuka mata.

Aku mulai berjalan menyusuri sudut jalan, entah kemana kaki melangkah yang pasti secepatnya aku ingin pergi dari kisah hidup ini.

Nyata dunia ini memang nyata. Tindakan apa yang harus ku tempuh menata diri, menata hati pikiran ku berkabut menuju awan yang tak kunjung turun. Hati dengan mudahnya tak memahami perasaan ini. Lain waktu aku akan tunjukan jati diri sejati ini.

"Mas saya beli es nya satu" ucapku

"maaf mbak es nya habis" jawabannya membuatku kesal.

Ah sudahlah hidupku ini mungkin tak akan pernah menentu. Sejenak disudut jalan aku berhenti menilik rasa yang tak pasti. Sebenarnya dunia ini milik siapa?

sebenarnya jalan ku buntu tak menentu.

Nyatakan ini atau hanya sebuah mimpi yang hinggap di tidurku.

"Nak bangun sayang!"

"uhhhh lelahnya" ternyata ini hanya sebuah mimpi.